PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Perhelatan Parade Tari Se-Riau yang berlangsung, Sabtu (7/7) di Anjung Seni Idrus Tintin, berakhir sudah. Enam dari sembilan kabupaten/kota yang ikut ambil bagian berhak atas kemenangan yang ditetapkan lima dewan pengamat.
Menurut salah seorang dewan pengamat, Syafmanefi Alamanda yang juga seorang koreografer, pada parade tahun ini, secara kualitas memang menurun dari sebelumnya. Banyak peserta terjebak pada visual dan jarang yang berani lebih mengembangkan ke arah kreativitas layaknya sebuah pengkaryaan tari berkualitas.
‘’Memang secara kualitas karya-karya koreografer tahun ini menurun. Itu bukan kata saya saja, tapi semua dewan pengamat helat ini. Karenanya, diharapkan pemenang untuk mewakili Riau ke tingkat nasional harus bekerja keras agar karyanya maksimal di level nasional mendatang,’’ ujar Nanda, sapaan Syafmanefi Alamanda.
Parade Tari sendiri memang berlangsung setiap tahun, baik di level kabupaten/kota, provinsi, dan nasional. Perhelatan ini menjadi ajang tahunan yang ditunggu-tunggu insan tari sebagai upaya mengukur kemampuan dalam penciptaan karya mereka. Apalagi, komunitas tari di Riau bertumbuh semarak karena mendapat tempat di hati masyarakat secara luas.
Kepala Dinas Pariwisata Riau Fahmizal mengatakan, pihaknya memang cukup konsen dan memberi ruang pada insan seni untuk berkarya. Ruang-ruang telah diciptakan dan dikembangkan, tidak hanya seni pertunjukan seperti tari, teater, maupun musik, juga bidang-bidang lain, termasuk pariwisata. Karenanya, ia mengharapkan kepada seniman lebih aktif dan kreatif sebab berbagai ruang apresiasi telah bergulir.