KAMPAR KIRI (RIAUPOS.CO) - Festival Subayang seperti yang pernah dilakukan sebelumnya, kembali digelar. Tapi bukan hanya Festival Subayang, melainkan Subayang-Bio. Kegiatan ini dilaksanakan Bengkel Seni Rantau Kamparkiri (RKK) Riau dan Kekhalifahan Kuntu selama tiga hari berturut-turut, Kamis hingga Minggu (13-15/4) di Desa Kuntu, Kecamatan Kamparkiri, Kabupaten Kampar.
Berbagai kegiatan dilaksanakan dalam festival ini. Antara lain, pameran benda pusaka, diskusi budaya dan sejarah, pacu jagalah, becak bakajang, makanan tradisional, gelar budaya rumah tua, lomba poto selfie, fashion show dan pergelaran seni tradisi seperti Dikiw Ghubano, Calempong, Sijobang, Gendang Oguong, Randai Pangkalan dan sebagainya.
Hal terpenting dalam rangkaian kegiatan ini adalah penobatan Kholifah Kuntu oleh HT M Nizar yang Dipertuan Agung Raja XII Rantau Kamparkiri Gunung Sahilan. Penobatan dilaksanakan Minggu pagi. Tapi raja bersama perangkatnya akan hadir Sabtu petang untuk menyaksikan berbagai pertunjukan seni tradisi.
’’Kenapa namanya Festival Subayang-Bio, bukan berarti dilaksanakan di dua lokasi, bukan. Tetap di satu lokasi, tapi kami mengusung seni budaya masyarakat yang ada di sepanjang Sungai Subayang dan Sungai Bio. Jadi kebudayaan dua sungai. Makanya namanya Festival Subayang-Bio,’’ ungkap ketua panitia Dodi Rasyid Amin.
Sementara itu, By Herizal, Khalifah Kenegerian Kuntu Khalifah Adat Rantau Kampar Kiri, mengatakan, rencana penabalan khalifah ini sudah direncanakan sejak lama. Agar gaungnya lebih meriah, maka digabungkan dengan berbagai rangkaian Festival Subayang-Bio yang merupakan festival adat.
’’Ada empat khalifah di kerajaan Rantau Kamparkiri Gunung Sahilan, tiga di antaranya sudah melaksanakan penobatan, Kuntu yang belum. Penobatan ini murni prosesi adat budaya yang juga perlu diketahui masyarakat banyak,’’ katanya.
Khalifah juga menjelaskan, Raja Kerajaan Rantau Kamparkiri Gunung Sahilan akan datang untuk menobatkan. Segala proses akan dilakukan sebagaimana mestinya.(fas/rls)