SAJAK

Sajak-sajak Irda Yanti

Seni Budaya | Minggu, 06 Maret 2016 - 00:14 WIB

BAGIKAN



BACA JUGA


Bedak Muka

warnamu yang seputih kertas itu

tumbuh lembut menyatu dengan serpihan

wajah yang kau kira

tapi warnamu yang seputih awan itu

mengelupas kemerahan bak serpihan

pinang masak

2016

Sajak Sakit

aku tak pernah tahu kapan tuhan menyayangiku.

dan kelak dadaku mengeja dari sekian hektar

rasa yang berakhir.

belajarlah dari kesendirian menahan keringnya

hidup. membelah sunyinya doa yang kau labuh

dalam lakonan kesepian yang menenggelamkan luka.

ketika kita bersama kau hadiahkan kepedihan.

agar aku mengerti bahwa sukmaku menggenggam

sukmamu.

ketika kita jauh kau hadiahkan diri sebagai naluri

pengganti penghapus dosa-dosa itu.

2016

Rapuh

rapuh, berbicaralah pada nalar

yang memekik

di balik kelemahan cinta

tak ada kata manja yang berani

pada bongkahan kertas

karena rasa yang tersembunyi

lebih besar dari sebatang pena

tapi cinta selalu menunggu sampai rapuh

tenggelamkanlah kecemburuan

yang tak pernah kau kira.

2016

Dalam Tiga Sajak

deru …

ceraikanlah angin yang berhembus

karena aku tak sanggup

menunggu kasihmu

rindu…

bisakah kau bersembunyi

di balik ombak yang berjalan

masihkah kau tak mengerti

atau tak mengira?

rasa…

kutunggu selalu

dan rindu adalah serupa bayang

tapi tak pernah benar

menantikan yang salah

karena tak berakhir.

2016









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook