(RIAUPOS.CO) - PERHELATAN Ajang Teater Sumatera (ATS) kembali digulirkan. Tahun ini, menjadi perhelatan ketiga yang dilangsungkan, 28-30 Juni di Anjung Seni Idrus Tintin, Kota Pekanbaru, Riau.
Peserta yang akan membentang karya di helat bergengsi itu secara jumlah bertambah secara signifikan. Jika 2016 dan 2017 hanya diikuti enam komunitas, di tahun ketiga ini diikuti sebanyak 10 komunitas. Sebagai tuan rumah, Riau tetap memberi porsi lebih, sama seperti tahun sebelumnya yakni tiga komunitas seperti Lembaga Teater Selembayung, Komunitas Jelaga, dan Komunitas Batra (Unri). Komunitas luar Riau antara lain; Teater Sakata dan Teater Hitam Putih asal Padangpanjang (Sumbar), Teater Jengkal (Bengkulu). Selain itu, Kala Teater asal Makasar (Sulawesi), Teater Baret Pontianak (Kalimantan), serta Lab Teater Ciputat Jakarta dan Kalanari Theatre Movement asal Jogjakarta (Jawa).
“Tahun ini jumlah peserta kami tambah, dari enam menjadi sepuluh. Jika sebelumnya hanya diikuti peserta asal Sumatera dan Jawa, kali ini diikutsertakan dari Sulawesi dan Kalimantan. Ya, kami berharap helat ini terus berkembang dengan jumlah peserta diperbanyak, termasuk komunitas luar negeri,” ulas Kabid Ekonomi Kreatif (Ekraf) Dispar Riau Dandun Wibawa.
Ditambahkannya, untuk narasumber diskusi yang biasa dilakukan pada helat ini menghadirkan Afrizal Malna, Putu Arcana, dan Bambang Prihadi. Khusus buat Bambang Prihadi yang juga pimpinan Lab Teater Ciputat Jakarta didaulat memberikan materi workshop teater bagi utusan komunitas teater, mahasiswa, dan pelajar. Materi yang diberikan adalah teori baru teater dunia Suzuki Metode yang sedang populer di dunia seni pertunjukkan.
Ajang Teater Sumatera (ATS) sendiri terlaksana atas kerja sama Dinas Pariwisata Riau dan Lembaga Teater Selembayung. Program Teater Selembayung tersebut telah mendapat support dana dari dinas ini sepanjang pelaksanaannya. Paling tidak, helat teater yang ditunggu-tunggu komunitas dan pecinta teater tanah air diharapkan mampu bertahan hingga tahun-tahun ke hadapan. Apalagi event khusus teater, terutama di Sumatera, apalagi Riau memang sangat minim.
“Kami berharap, masyarakat Riau, terutama Pekanbaru sekitar mau meramaikan ATS III pada 28-30 Juni mendatang. Akan rugi jika dilewatkan karena komunitas yang tampil cukup beragam,” jelas Dandun mengakhiri.(fed)