SAJAK

Sajak-sajak Riki Utomi

Seni Budaya | Minggu, 20 Desember 2015 - 00:18 WIB

BAGIKAN



BACA JUGA


Kempang di Suatu Senja

kemana harus dituju. marcusuar bisu.

kempang membawa kita begitu jauh.

ujung tanah jantan ini telah tak tampak.

barangkali berputar ke merbau atau

ketapang yang gamang.

dimanapaun mike masih dapat bergeming.

laut tentu menyimpan mimpi selain

asinnya. senandung gelombangnya

akan menciptakan puisi yang menemanimu

mengarungi pulang.

tujulah di hati yang gegap. genggam dada

dan tegak kepala. kempang di senja

bersatu pada laut adalah bisikannya pada

air, keruh pesisir, seperti juga hatimu.

(2015)

Golek Sagu

dua kayu sejajar terkapit tubuh sagu.

kau seperti mengendali formula satu.

tapi itu sagu gambaran peluh melayu.

watan berpijak dari pangan itu, katamu.

cukup menampung kenyang sepinggan

direda sedikit seruput kopi dari sisa hari.

sagu yang kau golek itu bagai mendulang

marwah. gelindingnya kau namakan gagah.

isinya kau namakan sanggah. lalu sisanya

hanya harapan segala yang lewat bahwa

dua batang kayu setia pada genggamanmu

untuk menggolek sagu.

(2015)

Riki Utomi, alumnus Prodi. Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UIR. Sejumlah karyanya pernah dimuat dalam media massa Suara Merdeka, Lampung Post, Banjarmasin Post, Serambi Indonesia, Padang Ekspres, Sumut Pos, Babel Pos, Kendari Pos, Inilah Koran, Majalah Sabili, Haluan Kepri, Batam Pos, Haluan Riau, Koran Riau, Metro Riau, Riau Pos dan beberapa bulletin. Bukunya yang telah terbit Mata Empat dan Sebuah Wajah di Roti Panggang. Tinggal di Selatpanjang.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook