SAJAK

Sajak-sajak Riki Utomi

Seni Budaya | Minggu, 20 Desember 2015 - 00:18 WIB

BAGIKAN



BACA JUGA


Bulang Cahaya

untuk rida k liamsi

bacalah huruf arab melayu

di tubuh layang-layang itu

namamu semakin semerbak

oleh siraman matahari tua

lalu tiba-tiba kau memendam

cinta dari perihnya sengketa.

bugis dan melayu tak ubah

dua sisi keping uang.

menyatu, merajut, memuai

satu pikir-hati.

cakar-cakar begitu bengis

tanpa keris menikammu,

bulang…

untuk memisahkan garis

takdir kita.

aku luka, aku gema, melaut

amukku di luas selat melaka.

melarut asaku setinggi

gunung ledang. menyurut

lisanku tanpa makna tertambat

di hatimu.

bulang cahaya sang jelita

terkurung nasib dua arah.

bugis dan melayu memisahkan

kita yang akan bersatu oleh

cakar kuasa dan amuk yang cela.

tak sampai asaku tuk merajutmu.

(2015)

Baju Kurung Ayah

aku mencari baju kurung ayah. elok cerah

warnanya. kuning keemasan oleh corak

ragam zaman. bilakah terpasang pada tubuhku?

ucapku bernafsu yang hati kadang merayu.

baju kurung ayah lambang kebisuan.

gegap gempita di tiang tampang. menengok

layar agar angin mengibar dan sauh terangkat.

debarnya taklah sampai mengakar pada tubuhku.

aku sangsi, sebab gemuruh zaman telah berubah.

baju kurung terkurung gamang. bersebati hati

yang terus kurang.

setanggi songket melekat pinggang. kian terang

oleh beludru dan giwang. sedap pula duhai

menandang. tapi aku melayu tak berpandang.

membuang zaman yang kekang. mengarah pada

arus congkak bertandang.

ini tanjak, pakailah! sepak segala resah.

ini cekak musang pinjamlah! lekatkan pada

tubuhmu, kau tampak lebih melayu, aku bergeming.

segala segak dan bujuk rayu membuatku miring.

selenting dari resam baju kurung ayah

terbanting sudah.

(2015)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook