KOLOM TAUFIK IKRAM JAMIL

9 dan 9

Seni Budaya | Minggu, 06 Desember 2015 - 08:21 WIB

9 dan 9
TAUFIK IKRAM JAMIL

TENTU saja amat normal jika kawan saya Abdul Wahab tetap memiliki harapan pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang juga dilakukan di Riau, 9 Desember ini.  “Pertama-tama, harapan saya, aman dulu. Tentang siapa yang dipilih oleh saudara-saudara kita pada sembilan kabupaten/ kota, biarlah mereka sendiri yang tahu. Berbagai kondisi memang mendukung untuk ini semua, termasuk tanda-tanda dari alam, mungkin juga hikmah di balik tanda tersebut, insya Allah,” tulisnya melalui pesan pendek telepon genggam (SMS).

Hendak bertanya mengenai tanda alam dan hikmah yang dimaksudkannya, tetapi Wahab lebih dahulu melanjutkan SMS-nya dengan mengatakan bahwa ia tahu, Pilkada serentak di Riau, tidak terlepas dari bayang-bayang konflik. Dari sembilan kabupaten/ kota yang bertarung untuk menempatkan pejabat nomor satu, hanya Kepulauan Meranti yang dinyatakan aman. Sedangkan delapan kabupaten/ kota lainnya tergolong rawan, terlepas dari tingkat kerawannya, apakah dalam kategori satu atau dua.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Bukankah pemetaan kerawanan itu juga merupakan bentuk kesiagaan kita, baik masyarakat maupun pemerintah untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang tak sedap dalam Pilkada nanti?” tanya saya kepada Wahab yang diamininya segera. Selanjutnya ia menambahkan, meskipun dinyatakan aman, tentu saja kondisi di Kepulauan Meranti tidak menyebabkan orang berpuas hati, sehingga porsi kesiapsiagaan di daerah tersebut, pasti tidak berkurang dibandingkan daerah lainnya.

Sampai sekerang, berbagai gesekan sosial-politik di daerah yang melaksanakan Pilkada di Riau, memang belum mencuat. Sampai pertengahan November lalu, hanya ada satu pengaduan dari Riau yang masuk ke Dewan Kehormatan Penyelenggaraan Pemilu (DKPP) di Jakarta yakni dari Kuansing. Itu pun kemudian dinilai tidak memenuhi delik aduan. Beberapa kejanggalan juga didengar yang kesemuanya masih dinilai wajar di tengah persaingan yang tentu saja makin ketat pada hari-hari terakhir dan kini memasuki minggu tenang.

Secara nasional pula, tempat pemungutan suara (TPS) di Riau yang dianggap rawan politik uang, tidaklah paling tinggi yakni 90 TPS dari 7.282 TPS. Secara keseluruhan, Pilkada serentak di Riau dilakukan pada sembilan kota/kabupaten dari 12 daerah serupa di bumi Melayu Lancang Kuning ini. Terdapat 2.355.753 jiwa yang berhak memilih, terdiri atas 1.207.703 pemilih laki-laki dan 1.148.050 perempuan. “Suatu angka yang besar juga karena mendekati hampir 50 persen dari penduduk Riau secara keseluruhan yang memang lebih banyak di daerah yang tidak ikut Pilkada serentak tahun ini yakni Pekanbaru, Inderagirihilir, dan Kampar,” balas saya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook