SAJAK

Sajak-sajak Esha Tegar Putra

Seni Budaya | Minggu, 22 November 2015 - 01:17 WIB

BAGIKAN



BACA JUGA


Patung Itu Rebah Kuda

Patung itu rebah kuda

ketika malam hanya remang

tak bertabur bintang

dari rumah kaca dari tiang penjaga

udara dengan mantel sulfur

dibebaskan angin November

sebuah stadion, kukira telah ditinggalkan

tapi terompet bersahutan

dipertautkan aku pada liang keriangan.

Aku lihat patung itu rebah kuda

sebuah malam menyelamatkan diri dari

tembakan laser

membiarkan harum getah kina membebaskan malaria

dengan lembut mempersilahkan agar parit-parit digali

sebab November mengerti ada gambut memendam api

ada kangen tak terperi

dan yang rebah akan rebah

yang tegak akan belajar bergerak

menghadapi pertikaian semalam suntuk.

Telah diasah paruh-paruh burung

musim mengekalkan rumah dari rumput basah

dikeraskan cangkang siput dan dilicinkan tempat meluncur

tapi pada liang keriangan mana kini aku berada?

Kutanggalkan baju longgar

Kubebaskan tumit dari kasut sobek

dengan mata sirah dan radang hidung kuhadapi gerak udara

tapi liang keriangan ini serasa sisa sebuah mala.

Jakarta, 2015

Esha Tegar Putra, kelahiran Solok, Sumatera Barat, 29 April 1985. Buku puisi terbarunya Dalam Lipatan Kain (2015). Kini kuliah pascasarjana di Departemen Susastra Universitas Indonesia.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook