SAJAK

Sajak-sajak Muhammad Asqalani

Seni Budaya | Minggu, 01 November 2015 - 16:13 WIB

BAGIKAN



BACA JUGA


Ke Dalam Linang Bayangan

: Muhammad Yusuf Abdillah

 

aku memuja rahim ibu

dengan sembilan perih batu

airmata hitam menghimpitku

//

kutarah sejarah sayang

kubiarkan sedu linang

sembahyang genangan

//

kuputar doa angkasa,

seperti roda dada

dari sukma paling Hawa

//

cahaya dari makam ayah dan ibu

renaka kekunang di malam kalbu

aminku berakhir dalam kelambu

 

Villa Taman Mulia Indah, 2013

Sengga

Sengga, disporia mengejarku, kakinya lucu,

menggebu dan penuh haru. Aku tak menyukainya,

tapi membengkalaikannya berarti membengkalaikan

diriku. Bukankan kemanusian tak dibenarkan menjamur?

Tolong aku Sengga, biarkan aku berlindung dalam pelukmu

yang terkutuk. Rayulah disporia kembali ke liang wanita,

bagaimana seluruh angan lelaki bermula. Berikan ia sedikit doa

atau dosa; tak ada beda.

Dalam pelukmu, biarkan pelupukku jatuh ke ketinggian mimpi

yang menggulma, mungkin sejenis kupu, sejenis kunang,

mengajarkanku cara bercinta tanpa menangis dan tegang.

Mungkinkan kenikmatan berasal dari hamburan cahaya putih,

yang kaukentalkan Sengga? Aku curiga.

Najm NN, 2015









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook