“Kita apresiasi sekalilah, apalagi kemasannya pas, tidak hanya lagu tetapi juga ada drama-dramanya. Dan saya kira, sangat menarik buktinya penonton dapat bertahan semuanya hingga acara selesai. Dan kita berharap, acara seperti ini dapat terus digalakkan,” ujarnya.
Selain itu, hadir juga Kepala BPAD PRovinsi Riau, Yoserizal Zen, Penyair Syaukani al Karim, Mantan Bupati Siak Arwin Hs, Ketua Umum Dewan Kesenian Riau, Kazzaini KS, Dekan FIB Unilak, Herman Rante dan diramaikan pula oleh penggemar lagu slow rock Melayu dari daerah kabupaten kota seperti dari Bengkalis, Siak, Meranti, Dumai, Tembilahan, Rengat, Bagan Siapi-api, Kampar dan lain-lainnya.
Malam itu menjadi tempat berhimpun dalam sebuah dekapan bernostalgia. Seperti halnya yang diyakini para personil WOY Band sebelumnya bahwa yang hendak ditawarkan kepada penonton adalah semangat bernostalgianya.
“Mana tahu, dengan spirit yang sama, dapat pula menjadi kekuatan baru di hari ini, setidaknya dapat mempererat tali silaturahmi antar sesama karena memang kenangan adalah sesuatu yang tidak bisa dibunuh dari ingatan. Dengan membawakan lagu-lagu slow rock Melayu ini yang liriknya bagi kami adalah juga puisi, kami semakin merasakan kekuatan kebersamaan itu,” tutup Denni ketika ditemui usai pertunjukan.(jefrizal)