“Generasi kami memang sangat dekat dengan lagu-lagu itu. Acara yang digelar membawa kami serasa kembali muda, membawa ingatan ketika waktu masih jadi “preman” kampung. Mantap, persembahan dari WOY Band pun pas pula, kami tunggu gegaran dan debaran berikutnya dari Band Woy,” ujar Rully anak jati Sejangat yang sejak awal sampai habis tak berhenti ikut bersama-sama bernyanyi.
Hal senada juga disampaikan pimpinan Sanggar Bathin Galang dari Desa Bokor-Meranti, Sopandi. Katanya, apa yang menjadi maksud dari WOY Band tercapai yakni mengajak para penonton untuk bernostalgia bersama lagu slow rock Melayu. “Saya sudah dua kali melihat aksi personil WOY Band ini, pertama di acara yang kami gelar Januari lalu, Bokor One Night. Sambutan warga ketika itu pun luar biasa antusiasnya, dan ini yang ke dua. Memang WOY Band ni bedelau,” terang Sopandi.
Hadir malam itu Konsulat Malaysia Pekanbaru, Encik Hardi Hamdin beserta keluarga. Usai pertunjukan ketika ditemui, tampak dari ekspresinya tersenyum puas. Katanya, bagaimana tidak puas, karena dapat kembali bernostalgia. Lagu-lagu yang dibawakan hampir semuanya merupakan lagu pavorit ketika masih sekolah dahulu.
“Sebuah tontonan yang amat luar biase. Ini merupakan kreatifitas anak-anak muda Melayu di Riau yang tentunya sangat seronok untuk ditonton. Saye suke sekali, apelagi menengok semua pengunjung dapat bernyanyi bersame-same, terase kebersamaan dalam satu rumpun Melayu itu. Ditambah lagi lagu-lagu yang dibawakan memang lagu-lagu yang semase sekolah dulu, saye nyanyikan” ujarnya.
Tak kalah apresiasi, Sekdako, Muhhamad Noer yang sebelumnya datang bersama Wali Kota Pekanbaru, Firdaus MT yang tidak bisa lama menyaksikan dikarenakan ada acara lain, menyebutkan apa yang disuguhkan WOY Band merupakan tontonan alternatif bagi warga Pekanbaru. Kemasan acara yang sangat bervariasi menjadikan tontonan tidak membosankan.