GELAR DATUK SERI LELA BUDAYA UNTUK RIDA K LIAMSI

Sang Pewaris Tamaddun

Seni Budaya | Minggu, 20 Maret 2016 - 00:05 WIB

Sang Pewaris Tamaddun

Pada 1972-1973 Rida pernah pula menjadi wartawan Berita Buana selama lima tahun di majalah berita mingguan Tempo, lima tahun pula di Harian Suara Karya. Tahun 1983, dan memimpin koran mingguan Genta.

Torehan sejarah yang lebih semerbak adalah di tahun 1991, Rida K Liamsi memimpin Koran harian Riau Pos. hingga sampai tahun 2016, di bawah bendera Riau Pos Grup, Rida K Liamsi memimpin 23 korang harian, 5 portal, 5 televisi, satu radio siar, dan satu provider jaringan maya, tersebar di Sumatera bagian tengah dan utara dengan pusat kendali di Provinsi Riau dan Provinsi Kepuluan Riau.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Lalu, sejak 1997, melalui Yayasan Sagang, setiap tahun Rida memberi penghargaan untuk budayawan/seniman, karya, lembaga budaya dan peliputan budaya yang dikhususkan kepada kebudayaan Melayu. Laluan budaya dibuka selebar-lebarnya melalui bendera yang serupa dengan menerbitkan Majalah Budaya Sagang, satu-satunya majalah budaya Indonesia terkini.

Pada 2010, Yayasan Sagang mengelola Akademi Kesenian Melayu Riau (AKMR) atas keinginan sebelumnya yakni Yayasan Pusaka Riau. Lalu, ruang budaya didedahkan sedemikian lebar lagi dengan menyediakan halaman budaya di  Harian Riau Pos bahkan mulai tahun 2015, di bawah Riau Pos Group yaitu Batam Pos dan Padang Ekspres, juga diberi laluan untuk karya-karya sastra melalui halaman budaya yang serupa dengan Riau Pos.

Tidak sampai di situ. Awal 2015, Riau Televisi (Rtv) setiap pekan menayangkan acara sastra bernama Madah Poedjangga. Bahkan beberapa peristiwa budaya lainnya tak luput dari perhatian seorang Rida K Liamsi. Sejumlah daerah di Indonesia misalnya, sekarang merayakan Hari Puisi Indonesia (HPI) setiap tanggal 26 Juli sejak tiga tahun terakhir. Acara tersebut, dideklarasikan di Pekanbaru atas prakarsa Rida K Liamsi.

Dikatakan salah seorang budayawan Riau Taufik Ikram Jamil, dengan capaian yang telah ditorehkan, Rida K Liamsi layak dipandang sebagai teladan dan wira alam Melayu modern. Bahkan menurutnya, Rida K Liamsi adalah “puncak yang lain”. Dalam artian bahwa di alam Melayu ini, sepanjang sejarah yang terbaca dan dapat disimak, dan tercatat sampai hari ini, banyak tokoh-tokoh yang katakanlah dapat disimbolkan telah sampai ke “puncak kecemerlangan”. Terutama atas apa yang telah didedikasikan sepanjang hidupnya. Disebutkan contohnya adalah seperti Raja Ali Haji, Tenas Effendy dan sejumlah nama lainnya.

Demikian juga Rida K Liamsi di mata Taufik Ikram Jamil. Baginya, Rida K Liamsi ini juga berada “di puncak yang lain” itu. “Kita punya puncak yang lain yaitu Rida K Liamsi. Tidak hanya sebagai sastrawan, budayawan tetapi juga Rida sebagai maesenas kebudayaan, yang tentu saja tidak dipunyai oleh yang lainnya,” ujar Taufik Ikram Jamil.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook