HELAT Riau Islamic Art Festival yang berlangsung, 3-5 Mei lalu di Rokan Hulu menjadi magnet untuk berkumpulnya masyarakat dan para wisatawan. Karenanya, Dinas Pariwisata (Riau) Riau melalui Bidang Ekonomi Kreatif (Ekraf) akan menjadikan helat tersebut sebagai agenda tahunan unggulan Negeri Seri Suluk.
Pernyataan itu disampaikan Kadis Pariwisata Riau melalui Kabid Ekraf Dandun Wibawa pada penutupan acara di lapangan Dataran Tinggi Pematang Baih Desa Pematang Berangan, Rohul.
"Diharapkan, semua lini yang berkaitkelindan dengan pelaksanaan agenda ini ke depan untuk bersinergi dan memberi sumbangsih berarti. Jika pelaksanaan acaranya sukses, maka nama Rohul akan melambung dan menjadi magnet bagi pihak luar, terutama para wisatawan," ulas Dandun Wibawa.
Kepala Disparbud Rohul Drs Yusmar MSi mengatakan, bahwa dengan ditunjuknya Kabupaten Rohul sebagai tuan rumah Riau Islamic Art Festival 2018 tentu menjadi sebuah kebanggaan tersendiri.
Ditambahkan Yusmar dari catatan, kunjungan wisatawan ke Masjid Agung Islamic Center Pasirpangaraian pada 2016 capai sekitar sejuta orang. Tentunya dengan banyaknya wisatawan, nama Rohul kian dikenal.
Melalui Riau Islamic Art Festival 2018 ini, diharapkan kembali membangkitkan budaya Islami yang mulai dilupakan masyarakat. Menurutnya, budaya Islami merupakan budaya peninggalan nenek moyang yang punya pesan moral. Diacara ini, sedikitnya ada lima seni budaya Islami asal Rohul yang dicoba dibangkitkan kembali, seperti Ratik Tolak Balo, Ratik Togak, Barzanji Berudah, Rebana.
"Ke depannya, akan digali dan ditampilkan kesenian masyarakat Rohul yang selama ini sudah punah dan hilang ditelan zaman," ujarnya meyakinkan.(ifr/fed)
