PASIRPENGARAIAN (RIAUPOS.CO) - Aksi puluhan bintara remaja Polri melakukan pembersihan puing-puing dan sisa bangunan usai terbakarnya asrama putra lantai II (dua) Gedung Buya Arab Pondok Pesantren (Ponpes) Khalid Bin Walid yang berada di Jalan Pesantren II Desa Pematang Berangan, Kecamatan Rambah mendapat empati di tengah masyarakat.
Kegiatan bhakti sosial (baksos) dengan melaksanakan gotong royong, Jumat (4/2) pagi lalu, atas perintah Kapolres Rokan Hulu (Rohul) AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito SIK.
Baksos pembersihan sisa bahan bangunan asrama putra terbakar di Ponpes Khalid Bin Walid tersebut, dipimpin Kanit I Reskrim Polres Rohul IPDA Refly Setiawan Harahap SH didampingi Paur Humas AIPDA Mardiono P SH.
Terpantau dengan menggunakan skop dan sapu, para bintara Polri melaksanakan goro dengan ikhlas, mengumpulkan dan mengangkut sisa bekas puing-puing dan barang yang terbakar menyisakan arang yang menghitam di lantai II Asrama Putra Ponpes Khalid Bin Walid yang terbakar Selasa (1/2) pukul 16.00 WIB lalu tersebut.
Menanggapi kegiatan baksos yang dilakukan, salah seorang pengurus Ponpes Khalid bin Walid H Baihaqi Addhuha Lc kepada wartawan, Jumat (4/2) mengucapkan berterima kasih kepada Kapolres Rohul AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito SIK yang peduli terhadap Ponpes Khalid Bin Walid yang ditimpa musibah kebakaran.
Karena dengan kegiatan goro yang dilakukan tersebut, sangat membantu pihak pondok pesantren dalam percepatan pembersihan bekas terbakarnya asrama putra lantai II
"Kami atasnama Pengurus Ponpes Khlid Bin Walid mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kapolres Rohul. Syukur Alhamdulilah, pada Jumat berkah ini, Polres Rohul menurunkan puluhan personel dalam membantu kami untuk pembersihan sisa puing-puing bangunan asrama lantai II terbakar," ujarnya.
Mantan anggota DPRD Rohul itu mengaku, penyebab terbakarnya gedung asrama putra lantai II Ponpes Khalid Bin Walid diduga terjadinya arus pendek listrik di bagian atap asrama.
"Untuk sementara kerugian akibat terbakarnya asrama putra lantai II Ponpes Khalid Bin Walid ditaksir di atas Rp500 juta. Karena atap sama loteng dan sebagian besar konsen jendela, pintu habis terbakar," tuturnya.
Baihaqi mengaku, paska terbakarnya asrama putra yang dihuni santri tingkat SLTP, pihak ponpes Khalid Bin Walid untuk sementara mengembalikan santri kepada orangtua. Dimana para santri mengikutin proses belajar secara daring dari rumah masing-masing.(epp)