Pemerintah daerah melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Rohul mendukung dan mendorong mewujudkan Desa Giti mandiri pangan dan ternak bibit ikan lele.
‘’Kita berharap Kecamatan Kabun khususnya Desa Giti ini bisa menjadi desa mandiri pangan dan ternak lele berkelanjutan,’’ ungkap Kepala DKPP Rohul Barikun SP saat melakukan panen perdana ikan lele Kelompok Ternak Ikan Maju dan peluncuran beras LPM Gapoktan Karya Bersama di Sekretariat Pokdakan Desa Giti Kecamatan Kabun, Kamis (2/3).
Pada panen perdana tersebut, hadir pimpinan PT Bank Riau Kepri Syariah (BRKS) Cabang Pasirpengaraian Andrizal, Sekretaris DKPP Rohul Zulfikar SP, Camat Kabun Anang Perdana Putra SSTP, Kades Giti H Wahiran, Para Kabid DKPP Rohul, Ketua Gapoktan Karya Bersama Ali Jerman dan Penyuluh Pertanian Kecamatan Kabun.
Menurutnya, panen ikan lele perdana ini, bagian dari program pengendalian inflasi daerah melalui DKPP Rohul yang dananya bersumber dari Bantuan Tidak Terduga (BTT). Dia berharap bantuan yang diberikan kepada kelompok tani dapat mandiri dan mengembangkan ekonomi lokal dalam hal ini ikan lele. Di samping merangkul UMKM yang ada di Kecamatan Kabun untuk bisa maju dan membantu masyarakat di sekitarnya.
Barikun mengatakan, pada tahun 2023 memprioritaskan 3 program unggulan dalam meningkatkan perekonomian petani yang tergabung dalam kelompok tani. Yakni budidaya ikan, ketersediaan dan distribusi pangan serta P2R.
Bantuan dari ketiga program tersebut didapatkan oleh kelompok tani dan ternak di Kecamatan Kabun. Dimana tupoksi DKPP Rohul diharapkan menyentuh langsung kepada masyarakat di bidang perikanan. Dibuktikan, dari bantuan bibit ikan lele yang disalurkan pada tahun 2022 lalu, selama dua bulan Poktan Ikan Maju melakukan panen perdana.
Selain budidaya ikan lele, lanjutnya, untuk mewujudkan mandiri pangan, di Desa Giti didirikan lumbung atau gudang pangan pada tahun 2021 untuk stablitas stok pangan di masyarakat. ‘’Kita sudah memberikan stok gabah sebanyak 13 ton yang bisa didistribusikan ke masyarakat dengan harga terjangkau. Guna menstabilkan kebutuhan pangan akibat inflasi yang merupakan bagian dari program ketersediaan dan distribusi pangan,’’ katanya.
Ditambahkan Barikun, program ini tidak sekali habis, tapi dapat terus berputar dan berkelanjutan. Tentunya harus dikelola dengan baik oleh ketua maupun pengurus poktan di desa Giti. Sehingga dengan adanya stok pangan ini masyarakat Kabun bisa membeli beras mutu terbaik dengan harga terjangkau.(zed)
Laporan Engki Prima Putra, Pasirpengaraian