PASIRPENGARAIAN (RIAUPOS.CO) -- Banjir di Desa Kasang Padang dan Desa Bonai, Kecamatan Bonai Darussalam masih bertahan, Senin (2/12). Ratusan rumah penduduk dan ruas jalan provinsi di dua desa yang berbatasan dengan Duri Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis masih terendam dengan ketinggian air 60 cm hingga 1 meter.
Akibat tergenangnya sejumlah titik ruas jalan provinsi di dua desa tersebut menyebabkan terputusnya akses jalur darat dari Desa Sontang menuju Duri terutama mobil mini bus dan dump truk. Sedangkan truk interkuler atau mobil CPO perusahaan dari Bonai menuju Duri, masih bisa melintasi genangan air yang merendam ruas jalan provinsi. Sejauh ini belum ada warga Desa Kasang Padang dan Desa Bonai yang rumahnya terendam banjir, mengungi ke Posko Pengungsian yang didirikan di kantor Camat Bonai Darussalam.
"Warga dua desa (Kasang Padang dan Bonai) lebih memilih bertahan di dalam rumah dengan membuat pangkin, agar harta benda tidak terkena banjir. Dan sebagai ada yang mengungsi di tempat rumah keluarganya yang tidak terendam genangan luapan air Sungai Rokan," ungkap Camat Bonai Darussalam H Basri melalui Sekcam Bonai Darussalam Setyono yang dikonfirmasi Riau Pos, Senin (2/11).
Dia memprediksi, banjir didua desa akan berlangsung lama. Karena desa tersebut tidak ada pembuangan air atau banjir yang kini merendam ruas jalan provinsi dan rumah penduduk.
"Biasanya banjir di Desa Bonai bisa berlangsung tiga minggu sampai sebulan baru surut, jika cuaca panas. Tapi kami kuatir dengan cuaca ekstrem yang saat sering terjadi hujan di Kecamatan Bonai Darussalam, banjir akan lambat surut. Karena di kiri kanan jalan ruas provinsi digenangi banjir," katanya.
Berdasarkan data banjir dari dua desa yang diterima, saat ini rumah penduduk yang terendam banjir di Desa Kasang Padang 119 KK dan Desa Bonai 863 KK. Di mana kondisi banjir di Desa Sontang sudah surut
Sementara itu, pemandangan yang berbeda di Desa Sontang, setelah hampir sepekan terendam banjir, warga setempat dihibur dengan kegiatan Lomba Pacu Sampan yang digelar Pemerintah Desa Sontang bekerja sama dengan Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Bonai, yang dipusatkan di Sungai Buatan di Dusun I Harapan. Terpantau ratusan warga Desa Sontang yang saat ini sebagian perkarang rumah mereka yang masih terendam banjir, sangat terhibur, dengan tawa serta sorak gembira melihat pertandingan lomba pacu sampan antar RW se Desa Sontang.
Lomba pacu sampan yang pertama kali digelar Pemerintah Desa Sontang, di tengah banjir yang sudah berangsur surut disambut antusias oleh masyarakat. Meski cuaca gerimis, namun warga tetap bertahan di lokasi Sungai Buatan yang menjadi lintasan lomba pacu sampan 100 meter.
Kepala Desa Sontang Zulfahrianto SE kepada wartawan menyebutkan, lomba pacu sampan yang digelar kemarin, merupakan perdana dilaksanakan di tengah banjir yang melanda Desa Sontang. Diakuinya lomba pacu sampan yang digagas Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Bonai, tidak lain untuk menghibur warganya yang jenuh saat banjir besar terjadi hampir sepekan.
"Alhamdulillah, lomba pacu sampan ini disambut antusias warga. Karena mereka merasa terhibur dengan kegiatan lomba pacu sampan disaat banjir yang terjadi di Bonai Darussalam," katanya.
Disebutkannya, kegiatan lomba pacu sampan antar RW se-Desa Sontang ini, tahun depan akan menjadi agenda tahunan pada Desember 2020. Dengan membuat turnamen pacu sampan kelas besar, antar desa se-Kecamatan Bonai Darussam di Sungai Buatan dengan hadiah yang cukup besar.
"Lomba Pacu sampan yang dilaksanakan ini pesertanya cukup ramai. Masyarakat sangat antusias, meski total hadiahnya sekitar Rp5 juta," kata Zulfahrianto yang juga Ketua APDESI Rohul.(epp)