ROHIL (RIAUPOS.CO) - Bupati Rokan Hilir (Rohil) Afrizal Sintong dan Wabup H Sulaiman SS MH menghadiri kegiatan penandatanganan Mou forum satu data Rokan Hilir dan pencanangan pembinaan statistik sektoral Kabupaten Rohil, di aula rapat Bappeda, Senin (27/9).
Hadir pada kegiatan itu Sekdakab HM Job Kurniawan AP MSi, Plt Kadiskominfotiks Hermanto SSos, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), perwakilan kecamatan, serta instansi terkait.
Kepala Badan Pusat Statistik Rika Ir Rozalinda ME, menyampaikan dengan peran serta semua pihak melibatkan stake holder terkait diharapkan terwujud forum Satu Data Indonesia (SDI), guna meningkatkan kualitas data yang dihasilkan untuk monitoring, evakuasi pencapaian pembangunan yang dilaksanakan.
"Kualitas data merupakan jenis yang dibutuhkan dan menjadi keharusan agar dapat dimanfaatkan sebagai data yang berkualitas untuk perencanaan termasuk monitoring dan evaluasi kegiatan di pemerintahan,"kata Rozalinda.
Ia menerangkan BPS merupakan bagian yang menghasilkan data statistik dasar, seperti angka jumlah penduduk, inflasi, angka ekspor-impor dan sebagainya yang merupakan statistik dasar, bersifat makro sementara instansi daerah menghasilkan data statistik yang bersifat sektoral.
Karena itu untuk mewujudkan SDI maka diperlukan kerjasama dimulai dari tingkat pusat seperti kementerian, lembaga, instansi pemerintah hingga ke daerah yang mengikuti prinsip statistik dalam penyusunan data seperti pengunaan meta data dan dapat dibagi-pakaikan.
Bupati Rohil Afrizal Sintong melalui Wabup Rohil H Sulaiman SS MH mengawali sambutannya menyampaikan shalawat dan salam kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan pihaknya menyampaikan apresiasi, terimakasih dengan kehadiran berbagai pihak terkait dalam mendukung berjalannya kegiatan tersebut.
Ia menyebutkan sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 39 tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia, ditetapkan pada pusat statistik bahwa sebagai pembina data selaku koordinator forum satu data dan Diskominfotiks sebagai penunjang yang memiliki tugas dan fungsi masing-masing agar dapat melaksanaan koordinasi dan kerjasama.
"Forum satu data dibentuk untuk mengatur penyelenggaraan yang dihasilkan oleh produsen yaitu untuk melengkapi melengkapi tabel data yang telah ditetapkan. Dipergunakan oleh pengguna data dan sebagai instrumen dalam perencanaan pembangunan, untuk mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam program ini yang tentunya tidak terlepas dari koordinasi dan kolaborasi,"katanya.(adv)