BAGANSIAPIAPI (RIAUPOS.CO) - Puluhan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa-Nusantara (BEM Nus) Daerah Riau gelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Rohil, Rabu (24/5/2023).
Tak hanya itu depan kantor Dinas PMD, peserta aksi juga demo di depan Mess Pemda Rohil di Jalan Perwira, Bagansiapiapi. Dalam tuntutan tertulisnya, pengunjuk rasa meminta Bupati Rohil untuk dapat menindaklanjuti terkait dengan aplikasi si Koncang.
Diketahui Sistem Informasi Kepenghuluan Online nan Canggih (si Koncang) merupakan aplikasi di tingkat Kepenghuluan di Rohil guna pelayanan yang tepat dan terintegrasi di Kepenghuluan serta instansi yang ada di lingkup Pemkab Rohil.
"Kami minta bagaimana Bupati Rohil mencari solusi terkai hal si Koncang ini, kami selaku mahasiswa mengawal isu ini sampai tuntas," kata koordinator umum (koordum) aksi, Nanang.
Ia menyebutkan sebelum digelar aksi pihaknya telah melakukan pemantauan langsung ke desa atau uji petik dan menilai terkait pengunaan aplikasi tak berjalan seperti yang diharapkan ditengah kendala jaringan atau fasilitas terkait di wilayah Rohil.
"Karena itu kami minta bupati menindak lanjuti hal ini selaku pimpinan kepala daerah di Rohil," katanya.
Terpisah Kepala Dinas PMD Rohil Yandra membenarkan adanya unjuk rasa yang berlangsung di depan kantor PMD kemarin. Ia menerangkan ada beberapa tuntutan yang disuarakan, seperti meminta bupati mencopot kadis PMD, mengevaluasi kadis yang dinilai arogan, meminta kadis PMD mundur, meminta polres melakukan pemeriksaan.
"Selaku kadis PMD, saya menyampaikan bahwa poin yang disampaikan tidak kewenangan saya, melainkan kewenangan pimpinan maupun pihak kepolisian," katanya.
Ia menerangkan terkait aplikasi si Koncang, sebelumnya program itu merupakan tindaklanjut dari program pusat, guna pembangunan berkelanjutan khususnya di tingkat desa. Hal itu ditindaklanjuti gubri, ditindaklanjuti bupati Rohil yang seterusnya menghimbau seluruh kepenghuluan di Rohil sekitar 159 kepenghuluan untuk memprioritaskan sistem aplikasi desa berbasiskan digital.
"Sehingga dicetuskan program ini menjadi aplikasi si Koncang. Berkenaan dengan tupoksi PMD fungsi melekatnya adalah fasilitasi, sedangkan bagaimana program ini berjalan, penganggaran, perencanaan dan sebagainya tetap penanggung jawabnya adalah penguna anggaran dalam hal ini penghulu," kata Yandra.
Laporan: Zulfadhli (Bagansiapiapi)
Editor: Eka G Putra