(RIAUPOS.CO) -- Kabut asap yang diakibatkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah daerah di Rokan Hilir (Rohil) memaksa aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) diliburkan.
“Ya terkait dengan kabut asap masih ada sekolah yang terpaksa diliburkan,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Rohil Drs HM Rusli Sarief MSi, Senin (23/8). Dijelaskannya untuk adanya sekolah yang diliburkan tesebut saat ini sudah memasuki hari ke-9.
Pihak Disdik, kata dia, tidak membuat penetapan mengenai jadwal soal libur atau dimulainya kegiatan belajar mengajar di sekolah. Karena nantinya akan bersifat menyeluruh sementara kondisi kabut asap yang terjadi bersifat local. Dimana ada sekolah yang terkena dampak cukup luar biasa sementara ada yang baik-baik saja.
“Makanya untuk kebijakan mengenai diliburkannya sekolah itu kami minta pihak Koordinator Wilayah (Korwil) setiap pagi memantau daerahnya masing-masing dan segera berkomunikasi dengan kepala sekolah di wilayah tersebut,” sebut Rusli.
Begitu juga kepala sekolah, pihaknya meminta untuk memantau kondisi di lingkungan yang ada. Sehingga secepatnya bisa mengambil keputusan apakah pada hari itu dilaksanakan KBM atau tidak.
“Kalau memang dinilai membahayakan maka sebaiknya diliburkan saja atau segera dipulangkan. Kami dari dinas tidak bisa membuat keputusan untuk meliburkan karena nantinya bersifat keseluruhan sementara ada sebagian daerah kecamatan yang nyatanya baik-baik saja. Seperti di Kecamatan Simpang Kanan itu terang saja tidak berkabut,” jelas Rusli Sarief.
Ia menambahkan, seluruh kewenangan diberikan kepada korwil atau kepala sekolah untuk menyikapi kondisi yang ada. Karena mereka yang melihat langsung bagaimana keadaan di daerah atau sekolah masing-masing.
Dari 18 kecamatan se-Rohil, lanjut dia, sekitar 15 kecamatan yang sekolahnya libur dari KBM. Dari jumlah total 412 sekolah mulai tingkat PAUD hingga SMP yang menjadi kewenangan Disdikbud Rohil diperkirakan setidaknya 3 ribu lebih siswa yang libur dalam dua pekan terakhir.(adv)