Laporan Marriokisaz, Pekanbaru marriokisaz@riaupos.com
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Riau untuk tahun 2011 mencapai Rp1,65 triliun. Nominal ini diperoleh dari beberapa parameter yang menjadi sumber PAD di Bumi Lancang Kuning.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendapatan Daerah Riau, Said Mukri kepada Riau Pos, Jumat (30/12).
‘’Dari informasi yang kita peroleh, realisasi di atas target. Jika dipresentasekan mencapai 110 persen dari target perolehan realisasi PAD Rp1,5 triliun di tahun 2011,’’ tuturnya.
Menurutnya, sumber PAD terbesar berasal dari pajak kendaraan bermotor, pajak air bawah tanah dan pajak bahan bakar minyak dan beberapa sumber prioritas lainnya.
‘’Secara keseluruhan, untuk pajak, semuanya mencapai target. Cuma ada beberapa dari retribusi yang tidak mencapai target. Misalnya retribusi hasil penjualan bibit, pemakaian aset daerah dan retribusi lain,’’ jelasnya.
Melihat pencapaian target tahun 2011 yang telah terlampaui, dia menargetkan tahun 2012 target PAD bisa mencapai Rp1,8 triliun bahkan lebih dari nominal tersebut.
Peningkatan itu dari beberapa potensi yang dimiliki, dengan tetap mengandalkan dari pajak kendaraan bermotor.
Komitmen itu didukung dengan program Pemerintah Provinsi Riau yang menerapkan sistem sewa kendaraan.
‘’Tahun 2012 kan ada 200 an mobil dinas yang pajaknya tetap dibayarkan. Begitu juga untuk menertibkan kendaraan operasional perusahaan yang belum memberikan kontribusi PAD,’’ paparnya.
Bahkan, Said Mukri mengklaim dapat mencapai Rp2 triliun untuk realisasi di tahun 2012. ‘’Jika dikombinasikan dengan realisasi hingga APBD Perubahan memang dapat mencapai angka itu. Saya berani mengatakan itu, karena nanti semua kendaraan plat merah juga membayar pajak. Apalagi dengan dipercayanya Riau menjadi tuan rumah PON, sehingga dapat memberikan kontribusi untuk daerah,’’ imbuhnya.(rnl)