PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Tagar #MegaDikudeta yang sempat trending di media sosial Twitter beberapa waktu lalu, turut memantik respon banyak pihak. Salah satunya datang dari Politisi Senior PDI Perjuangan, Kordias Pasaribu.
Kata dia, saat ini ada pihak-pihak yang ingin memecah belah soliditas kader PDI Perjuangan. Hal itu dibuktikan dengan isu-isu yang dibuat tanpa dasar yang jelas.
Sebelumnya, selain menyebut bahwa Megawati telah dikudeta, tagar tersebut berisi cibiran kepada Megawati Soekarnoputri. Termasuk juga meminta Presiden Joko Widodo menjadi Ketua Umum PDI-P di tahun 2024.
"Salah lawan jika ada pihak mau acak-acak kader Banteng pakai tagar tersebut, nggak berkualitas cara berkompetisinya, bisa dikatakan cara kampungan, pihak yang mau acak-acak PDI Perjuangan itu " tukas Dias.
“Berbagai cara kotor dilakukan politisi yang tidak terima atas prestasi Presiden Joko Widodo selaku kader PDI Perjuangan,” ungkap Kordias, Ahad (30/10/2022).
Dilanjutkan dia, upaya memecah belah solidatas PDI Perjuangan dimaksud untuk memisah-misahkan kader atas kepemimpinan Megawati. Namun dia menegaskan bahwa panggung Pemilu 2024 ini bukan kali pertama bagi PDI Perjuangan.
"Panggung ini untuk lebih menjelaskan kepada rakyat bagaimana Ibu Mega akan membuat keputusan yang lebih mementingkan kepentingan bangsa dan rakyatnya. Bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi untuk kelompok ataupun golongan tertentu untuk meraih kekuasaan," ungkap Kordias.
Menurut dia, sosok Megawati merupakan figur yang sudah terbiasa dan terlatih melewati semua proses masa yang sulit sebagai seorang negarawan.
“Perjalanan karir politik ibu Mega sudah teruji, ditempa sejak zaman represif dan kelam orde baru era Soeharto, bahkan disudutkan dengan isu gender sekalipun," sambungnya.
Hajjah Megawati Soekarnoputri, Presiden ke V RI juga, ungkap Dias bukan pula sosok yang ambius untuk meraih kekuasaan dengan cara-cara kotor apalagi sampai memecah belah persatuan bangsa.
“Ibu Mega itu seorang negarawan, meskipun PDI Perjuangan pemenang Pemilu pada 2014 dan 2019, dan ibu Mega sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan memberikan tempat kepada bapak Joko memimpin bangsa ini selama dua periode ini. Coba bandingkan partai pengusa sebelumnya berapa menterinya,” tambahnya.
Laporan: Afiat Ananda (Pekanbaru)
Editor: E Sulaiman