KAMPAR (RIAUPOS.CO) - Agar ketika kembali ke desa masing-masing ada tujuan yang akan dikerjakan, maka haruslah tekun menimba ilmu dari mulai teori sampai praktek. Seluruh pelajaran tentang Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) harus dijalani dengan serius. Sebab, apabila ingin sukses, maka bekerjalah dengan Ilmu.
Hal itu ditegaskan Bupati Kampar Jefry Noer ketika memberi arahan pada 120 peserta diklat P4S angkatan XVI, Jumat (30/10). Peserta merupakan perwakilan desa dan Kecamatan yang sudah di mapping oleh Kepala desa dan camat dengan kategori dari perwakilan masyarakat miskin di Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu.
‘’Jangan berjalan tanpa tujuan, maksudnya jangan bekerja tanpa ilmu. Apalagi menganggap segala hal mudah asal mau kerja seperti beternak sapi, perikanan dan pertanian. Tanpa ilmu semua memang dapat dilakukan tetapi keberhasilan tentunya tidak sama dengan yang menjalankan usaha berbekal ilmu,’’ ucap Bupati.
Para petani diimbau untuk berusaha memperoleh ilmu di Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) yang diarahkan praktek kerja nyata ke RTMPE.
Dimana RTMPE sebagai muara unit usaha bagi petani nantinya untuk bekerja di rumah masing-masing. ‘’Setelah menamatkan pendidikan dan latihan di P4S dan RTMPE, yaitu hanya dengan lahan 1.000 meter persegi, Insya Allah mampu memberi penghasilan hingga puluhan juta,’’ ucapnya.
Di hadapan para petani, Jefry Noer menjabarkan apa itu RTMPE, yang dengan lahan 1.000 meter saja mampu di pelihara enam ekor sapi, ayam petelur sampai 100 ekor, bisa dipelihara ikan lele pola terpal sebanyak empat ribu ekor.
Ada pertanian bisa ditanami bawang dengan modal 50 kilogram bibit mampu memberi panen sampai 400 sampai 500 kilorgam. Tanaman cabai dengan sistem dan pola tanam yang berbeda dengan bawang.(adv/mal)
