Kepala BPBD Tak Hadir Rapat, Wagub Marah

Riau | Sabtu, 31 Agustus 2013 - 08:41 WIB

Kepala BPBD Tak Hadir Rapat, Wagub Marah
TINJAU LOKASI: Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit tanpa didampingi Kepala BPBD Riau Said Saqlul meninjau lokasi kebakaran hutan di Desa Rantau Baru, Kecamatan Pangkalankerinci, Kabupaten Pelalawan seusai menghadiri rapat bersama BNPB dan Forkopimda membahas penanggulangan bencana asap, Jumat (30/8/2013). foto: humas pemprov riau for riau pos

Laporan EKA GUSMADI PUTRA dan Henny Elyati redaksi@riaupos.co

Wakil Gubernur Riau (Wagubri) HR Mambang Mit marah di hadapan puluhan pejabat Pemprov Riau dan pihak pemerintah pusat serta beberapa pimpinan dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Jumat (30/8) pagi di ruang rapat kantor Gubernur.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kemarahan Wagubri disebabkan tidak hadirnya Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau Said Saqlul Amri.

Padahal, rapat tersebut membahas penanggulangan dan penanganan bencana asap yang hingga kini masih berlanjut. Namun, sebagai salah satu instansi strategis di lingkungan Pemprov Riau, Kepala BPBD tidak hadir dalam rapat.

Hal inilah yang menyebabkan suara Wagubri jadi meninggi ketika mengetahui Kepala BPBD Riau tersebut tidak hadir.

“BPBD itu tidak pernah melaporkan kondisi terkini ke saya. Sudah tidak tahu apa-apa tentang kegiatan penanganan, sekarang tidak pula hadir,” berangnya.

Emosi Wagubri muncul ketika pemaparan masing-masing Satker dan SKPD terkait langkah yang dihadapi dalam penanganan. Di mana hadir dalam kesempatan tersebut perwakilan BNPB yang memberikan pemaparan tentang kontribusi pusat dalam

penanganan bencana asap pertama pada sebelum puasa lalu. Yang menghabiskan anggaran sebesar Rp40 miliar dari APBN.

Penjelasan inilah yang diakui Mambang tidak pernah diberikan informasi oleh BPBD. Karenanya ketika mempersilahkan BPBD menerangkan justru tidak ada perwakilan yang hadir.

 “Hendaknya diberilah laporan ke kita, konkret dan lengkap, mengenai kerja sama dengan BNPB, sejauh mana kegiatan menyeluruh yang sudah digunakan. Sehingga ada pegangan kita bersama,” harapnya.

Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau Zaini Ismail yang juga hadir dalam rapat ketika dimintai komentar tentang ketidakhadiran salah seorang pegawai eselon II tersebut mengemukakan akan mencari tahu penyebabnya.

“Akan kita minta alasannya kenapa tidak hadir, mungkin berhalangan. Karena memang satker krusial dalam penanganan asap ini. Seharusnya hadir,” katanya ketika dikonfirmasi usai rapat.

Sementara pada rapat kemarin, hadir perwakilan BNPB, Kementrian Lingkungan Hidup, Danrem, Wakapolda dan pejabat lainnya.

Sementara dari BPBD tampak hadir salah seorang kepala seksi namun dinilai Wagub tidak berkompeten memberikan pemaparan.

Said Saqlul yang dikonfirmasi secara terpisah melalui telepon selulernya malam tadi menjelaskan, sebelumnya sudah dua kali BPBD mengadakan rapat bersama Asisten III, staf ahli gubernur, dan dinas terkait.

Pada 27 Agustus, rapat lagi bersama Kasrem 031/WB, Kasi Ops TNI AU, BNPB pusat, dinas terkait, Polda Riau, PT Cardig dan lain-lain.

‘’Dan tadi bersamaan dengan acara cifor peneliti internasional masalah kabut asap di Hotel Premier.,’’ ujar Saqlul.

Diakuinya BPBD telah melakukan kerja sama dengan pihak lain, pendanaan yang dipakai saat ini menggunakan dana operasional BNPB sementara dana daerah sepersen pun tidak ada.

‘’BPBD Riau mengucapkan terima kasih kepada BNPB pusat yang telah membantu menangani bencana asap di Riau. Mengenai penggunaan dana dari BNPB pusat ini sudah kami laporkan ke BNPB pusat apalagi penggunaan anggaran it didampingi BPKP Riau untuk SPj yang benar dan jelas,’’ papar Saqlul. (yls)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook