Laporan ENGKI PRIMA PUTRA, Pasirpengaraian engkiprimaputra@riaupos.co
Sebanyak 45 ekor kawanan gajah liar yang berkeliaran di Kecamatan Kepenuhan dengan rute bolak balik dari Desa Ulak Patian, Desa Pasir Pandak, Kepenuhan Timur, Kepenuhan Barat dan di kawasan PT Sumber Jaya Indah, Rabu (29/8) malam, mulai pindah ke arah Kabupaten Rokan Hilir.
Selain itu, puluhan gajah itu juga pindah ke Kecamatan Kepenuhan Hulu, Kabupaten Rohul.
Sebelumnya telah dilakukan upaya pengusiran oleh petugas Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau bersama Polhut Dinas Kehutanan dan Perkebunan Rokan Hulu yang kini masih berada di lapangan.
Tujuannya untuk berjaga agar kawanan gajah liar tidak merusak perkebunan dan masuk ke perkampungan warga.
Dari puluhan gajah liar lain, sebagian diduga dari Tapanuli Selatan (Tapsel) Sumatera Utara, yang muncul dan masuk ke wilayah perkebunan masyarakat di Desa Pekan Tebih, Kecamatan Kepenuhan Hulu.
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Rohul, Sugiyarno SP MSi menjelaskan, sejauh ini pihaknya belum bisa mendata jumlah kawanan gajah liar baru yang sudah masuk ke wilayah Desa Pekan Tebih, karena keberadaan gajah-gajah tersebut menyebar.
Menurutnya, Dishutbun Rohul telah melakukan koordinasi dengan pihak BKSDA Riau, termasuk sejumlah personil BKSDA dan Polhut Rohul sudah berjaga-jaga di kawasan tempat gajah-gajah tersebut berada.
‘’Hasil pemantauan kita di lapangan, jumlah gajah yang berada di kawasan Ulak Patian, Pasir Pandak dan PT Sumber Jaya Indah (SJI) Kecamatan Kepenuhan hanya 11 ekor dan itupun sudah berimigrasi (pindah) ke arah Kabupaten Rohil,’’ ujar Sugiyarno yang mengaku masih berada di lapangan.
Sugiyarno mengatakan, untuk mengantisipasi masuknya gajah ke pemukiman masyarakat, Dishutbun Rohul sudah mengerahkan seorang ahli pengusir gajah ke lokasi, dibantu petugas tim BKSDA Riau dan Polhut Rohul.
Bahkan, sejak beberapa pekan ini dilakukan penjagaan selama 24 jam bersama warga, antisipasi bila gajah ngamuk dan merusak kebun dan pemukiman masyarakat.
Diakuinya gajah liar lain yang masuk ke Desa Pekan Tebih. Diduga, gajah-gajah itu berasal dari Tapsel, Sumut. Namun jumlahnya belum bisa diketahui secara pasti. Hanya saja pihaknya terus mengupayakan agar gajah-gajah tersebut pergi dari kawasan desa, baik di Kepenuhan maupun Kepenuhan Hulu.
‘’Gajah liar pertama, hanya merusak tanaman milik warga di Kecamatan Kepenuhan yang diperkirakan luasnya 6 hektare. Namun tidak korban jiwa, karena gajah masih berada di radius atau batas aman dari pemukiman masyarakat. Hanya saja, warga tidak berani ke ladang dan kebun mereka. Karena gajah-gajah berada di kawan ladang dan kebun masyarakat,’’ tuturnya.
Dia menambahkan Dishutbun Rohul dan BKSDA Riau terus berupaya mengusir kawanan gajah-gajah tersebut ke arah hutan, sehingga masyarakat tidak ketakutan dan bisa kembali melakukan aktivitas ke kebun.
‘’Kita tetap akan melakukan penjagaan ekstra ketat, sambil melakukan pengusiran dengan cara tradisional bersama masyarakat,’’ ucapnya.(muh)