PEKANBARU (RP) — Hingga Juni 2013, penyerapan anggaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau terhadap dana APBD masih rendah yaitu berkisar pada angka 25 persen. Hal ini dinilai sangat memprihatinkan sebab seharusnya penyerapan sudah bisa mencapai angka 40-an secara keseluruhan.
Penilaian ini disampaikan Pengamat Ekonomi Riau, Edyanus Herman Halim kepada Riau Pos, Selasa (30/7).
Menurutnya, dengan sudah memasuki kuarter kedua, harusnya penyerapan anggaran daerah bisa lebih tinggi. Harusnya dapat didorong dengan aplikasi yang lebih baik lagi, terlebih kekosongan Sekdaprov Riau sudah terisi.
“Kekosongan jabatan pengguna anggaran (Sekda) memang berdampak. Di tengah kondisi masyarakat sekarang, penyerapan tahun ini memprihantinkan,” ujarnya saat ditemui di kantor gubernur.
Dilanjutkannya, masyarakat dengan kondisi medio 2013 ini memerlukan dana karena berbagai keperluan sehingga sangat memerlukan dorongan dari pemerintah. Karena itu pula seharusnya dapat didorong melalui aplikasi penggunaan dan penyerapan anggaran yang bermanfaat dan dapat terlaksana.
“Karena terkait dengan lapangan kerja dan infrastruktur, peningkatan pelatihan masyarakat yang berpengaruh dan memiliki multiplier effect terhadap masyarakat,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Biro Keuangan Setdaprov Riau, Jonli mengungkapkan dengan waktu yang masih tersisa hingga penghujung tahun, target realisasi dan penggunaan anggaran Pemprov diperkirakan masih bisa tercapai.
“Masih ada waktu. Kami memang berharap seluruh Satker dan SKPD dapat menggesa realisasi penggunaan anggaran hingga penghujung tahun nanti,” singkatnya.(egp)