WORKSHOP PIMPINAN ORMAS DAN TOKOH ISLAM SE-RIAU (3-HABIS)

Optimis, Saling Membesarkan dan Pengkaderan

Riau | Kamis, 31 Mei 2012 - 09:36 WIB

Optimis, Saling Membesarkan dan Pengkaderan
PENUTUPAN: Para peserta silaturrahim dan worshop berfoto bersama Dr Musthafa Umar dan Asisten III Setdakab Siak Drs H Jamaluddin usai penutupan acara Ahad 27 Mei 2012. foto idrisahmad.

Laporan IDRIS AHMAD, Siak idrisahmad@riaupos.co

Salah satu tujuan silaturahmi dan workshop di Siak adalah membangun kesepahaman dalam menyikapi perbedaan metodologi dakwah, sehingga terjadi kesatuan langkah dan saling memahami perbedaan tersebut. 

Materi ketiga yang disampaikan Ketua Ketua Bidang Kerja Sama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara Dr Syofyan Saha terkait dengan upaya menyatukan langkah tersebut.

Menurutnya , sikap pertama yang perlu ditanamkan adalah optimis bahwa organisasi dakwah bisa bersatu. ‘’Dengan optimis, maka pertolongan dan rahmat Allah akan datang,’’ ujarnya.

Sikap optimis ditunjukkan para nabi dan rasul serta ulama-ulama yang menyebarkan Islam pertama kali di Nusantara ini. Sikap optimis pula yang membuat para Sultan di Nusantara bisa mendirikan masjid di kerajaan mereka.

Saat ini ketika tantangan dakwah seperti banyaknya umat dalam ketidaktahuan terhadap agama, tipu daya musuh Islam melalui perang pemikiran serta penghancuran umat yang dilakukan musuh Islam melalui pengusaaan lahan dan kekuasaan, maka para ulama saat ini tidak boleh menyerah dan mesti optimis.

‘’Ulama yang baik harus siap mati bersimbah darah, siap dipenjara, dikucilkan. Jangan pernah bermimpi mati di kasur empuk,’’ ujarnya bersemangat.

Selanjutnya, untuk menjalin kebersamaan dalam dakwah, para ulama dan pimpinan organisasi Islam hendaknya mengenali potensi masing-masing, memahami setiap orang memiliki kelemahan, saling membantu dan saling membesarkan. Ia mengistilahkan sikap tersebut dengan fiqh saling membesarkan.

Optimisme dan sikap saling memahami itu mesti selalu dikomunikasikan sehingga nantinya ada jadi energi besar untuk memperbaiki ummat. Tak hanya itu, upaya-upaya perbaikan mesti dimaksimal senantias terus bergerak dan membangun kaderisasi. Menurutnya kader yang paling dekat adalah keluarga.

Di akhir kegiatan, para peserta yang terdiri dari berbagai pimpinan Ormas dan organisasi dakwah mengeluarkan rekomendasi di antaranya khusus untuk pemerintah, forum ini merekomendasikan agar pelajaran agama di sekolah ditambah, menghilangkan budaya barat di sekolah seperti fashion show, dance, cheerleaders, menertibkan rumah ibadah ilegal serta tempat maksiat.

Rekomendasi lainnya agar forum ini mengadakan silaturahim pimpinan Ormas dan organsiasi dakwah di setiap kabupaten dan kecamatan di Riau. Kegiatan ini ditutup oleh Asisten III Setdakab Siak Drs H Jamaluddin dan dihadiri Kabag Kesra Drs H Darussalim. ***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook