Batavia Tergelincir, Penumpang Selamat

Riau | Sabtu, 31 Maret 2012 - 09:19 WIB

PEKANBARU (RP)- Pesawat Batavia dengan nomor penerbangan Y6 565 tujuan Jakarta-Pekanbaru nyaris celaka saat mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Jumat (30/3).

Pasalnya, ban sebelah kanan mengalami selip dan pesawat terseret sejauh 100 meter di landasan pacu. Akibatnya, ratusan penumpang menjerit histeris.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Pesawat berpenumpang 136 orang tersebut harusnya mendarat lurus hingga u turn bandara, sekitar pukul 14.30 WIB. Namun, saat pengereman, dan hendak menuju titik turning, ban kanan di bagian belakang pecah dan menimbulkan ledakan.

Akibatnya, jalan pesawat berkelok layaknya lintasan ular dan berhenti dalam posisi melintang di runway.

Berdasarkan informasi yang dirangkum Riau Pos di TKP, saat kejadian, pesawat bermuatan penuh penumpang itu  mendarat dari runway 36, sampai di runway 18. Namun,tepat di turning area laju pesawat berhenti karena ban pecah.

Sebelum mendarat diinformasikan, pesawat Batavia sempat berputar-putar di udara lebih kurang 15 menit. Diduga kerasnya hentakan menyebabkan ban kanan pecah.

‘’Saat mendarat, pesawat sempat lari seperti ular. Saat saya turun dievakuasi ada goresan bekas ban panjang di landasan,’’ ujar Syamsidar, salah seorang penumpang kepada wartawan.

Disebutkannya, sebelum terbang ke Pekanbaru pesawat ini juga sempat delay lebih kurang satu jam di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.

Syamsidar juga menjelaskan, karena khawatir tentang kondisi pesawat, ada penumpang yng sempat teriak-teriak.

‘’Tadi di dalam pesawat, ada juga penumpang yang berteriak histeris, dan minta segera dibukakan pintu. Kami takut kalau terjadi kebakaran di dalam pesawat sementara kami masih di dalam,’’ sebutnya.     

Syamsidar juga menyebutkan kronologis kejadian sekitar pukul 12.00 WIB Batavia Air terbang dari Bandara Soekarno Hatta. Sesaat akan akan mendarat pesawat mulai terlihat lain, sempat berputar-putar di atas Pekanbaru, sekitar pukul 14.00 WIB, padahal cuaca sangat cerah. tepat pukul 14.30 WIB pesawat pun mendarat dari arah jalan Kartama (runway 36) menuju runway 18.

Sebelum sampai dipemutaran, pesawat yang mendarat dengan kencang mulai tidak stabil. ‘’Terdengar suara ledakan di dalam pesawat dan ternyata ban pecah. Lalu, pesawat pun terasa oleng-oleng hingga berhenti mendadak,’’ jelasnya lagi.

Saat pesawat berhenti, penumpang tidak langsung turun, karena menunggu petugas membukakan pintu. Setelah turun semua penumpang diangkut ke apron SSK II dengan menggunakan bus bandara, dan bagasi pun diangkut ke terminal.

‘’Kami melihat ada jejak ban pesawat yang melakukan pengereman saat mendarat sekitar lebih kurang 100 meter lebih,’’ kata penumpang yang lain, Jeni.

Hal yang sama jug adiungkapkan Nunuk, salah satu penumpang pesawat tersebut menceritakan, kejadian tersebut berlangsung cukup cepat. Sebelum pesawat berhasil landing di bandara ban depan pesawat tidak mau terbuka, kemudian pesawat kembali terbang dan berputar sebentar di udara.   

‘’Pesawat kembali terbang dan berputar di udara, karena saat hendak mendarat roda salah satu pesawat tidak dapat dibuka,’’ tutur Nunuk kepada Riau Pos.

Alhasil para penumpang semakin histeris saat pesawat mendaat ternyata gagal dan diputuskan naik kembali dan berputar sebentar. Setelah berputar di udara sebentar, pesawat jurusan Jakarta-Pekanbaru itu akhirnya berhasil mendarat.

Begitu menyentuh landasan, pesawat seperti didorong angin kencang dan tidak bisa berhenti. Situasi di dalam pesawat pun sempat riuh karena panikan sampai kemudian pesawat benar-benar berhenti.

Nunuk dan penumpang lainya pun bergegas membuka pintu dan langsung buru-buru keluar dari pesawat. Setelah pintu pesawat dibuka oleh petugas bandara dan penumpang keluar dari pintu keluar bandara seperti penumpang lainya.  

Pantauan Riau Pos di TKP, pesawat yang tidak bergerak di ujung landasan itu langsung mendapat tindakan cepat dari pihak PT Angkasa Pura II, pihak airline dan ground handling langsung melakukan evakuasi.

Pesawat yang dalam posisi melintang di ujung putaran itu ditarik dengan menggunakan push back traktor, dan towing bar. Terlihat juga stanby lima unit mobil pemadam kebakaran AP2 untuk berjaga-jaga.  

Airport Duty Manager PT Angkas Pura II Bandara SSK II, Ibnu Hasan kepada Riau Pos menjelaskan, akibat peristiwa ini, bandara tutup selama lebih kurang tiga jam, dari 14.30 WIB sampai 17.30 WIB bandara dibuka kembali. Artinya setelah proses evakuasi pesawat selesai ditarik ke apron.

‘’Ada sekitar enam penerbangan yang akan mendarat ke SSK II terpaksa dialihkan ke bandara terdekat, antara Medan, Padang dan Batam,’’ ujar Ibnu.

Begitu juga untuk pesawat yang akan take off, ada juga sekitar enam pesawat delay sampai bandara dibuka kembali.

Kemenhub Lakukan Investigasi

Terkait hal ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) segera melakukan investigasi.

‘’Dirjen Perhubungan Udara  Kemenhub bersama maskapai, akan melakukan investigasi dan pemeriksaan untuk mengetahui ihwal kejadian tersebut,’’ ujar Kepala Pusat Komunikasi Kemenhub Bambang Ervan dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, Jumat (30/3).

Bambang mengatakan pihaknya belum memperoleh informasi, apa penyebab utama insiden tersebut. Namun, dari laporan yang diperoleh pihaknya, ada satu masalah yakni saat pendaratan. Namun beruntung seluruh penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat.

‘’Itu insiden biasa dan belum jelas apa penyebabnya. Tapi tidak bisa menduga, karena harus diteliti dan diselidiki dulu secara mendalam,’’ kata dia.

Dijelaskan Bambang, untuk memastikan penyebab insiden itu, harus ada pemeriksaan secara menyeluruh, seperti memeriksa pesawat, laporan cuaca, menara bandara. ‘’Setelah itu baru diambil langkah-langkah perbaikan,’’ ungkap Bambang.

Ditanya sanksi apa yang akan dijatuhkan Kemenhub atas kejadian tersebut? ia belum bisa memastikannya. Yang pasti menurut Bambang, pihak menunggu hasil investigasi dari kemenhub dan maskapai apakah masalah teknis berasal dari pesawat atau dari awak pesawat (pilot).

‘’Nanti ada correction action dari Kemenhub, apa yang harus dilakukan airlines. Nanti akan diketahui apakah masalah teknis di pesawat atau dari pilot. Itu yang harus diselidiki,’’ terangnya.

Bambang menambahkan, Kemenhub selalu melakukan pengawasan sebagai upaya untuk menghindari dan meminimalisir insiden yang ingin diinginkan. ‘’Dirjen Hubud dan maskapai sudah memiliki SOP untuk melakukan pembinaan terhadap petugas dan awak pesawat                 

Manajer Distrik Batavia Air Pekanbaru, Bahtiar, menyebutkan,  pesawat itu hanya mengalami technical reason dan tidak pecah ban. ‘’Kami tegaskan tidak ada pecah ban, hanya technical reason. Permasalahan itu terjadi saat landing,’’ ujarnya.

Bahtiar menjelaskan, permasalahan technical reason itu  info dari pilot. ‘’Untuk lebih jelas besok (Sabtu ini, red) tim dari KNKT akan datang untuk memeriksa permasalahan yang terjadi, setelah itu baru bisa disampaikan persoalan sebenarnya,’’ kata dia.

Menurutnya, ban tidak ada yang pecah, mungkin saat itu ban panas, sehingga terlihat pecah. ‘’Untuk slip kira-kira 100 meter, karena waktu landing ada dorongan, jadi harus full rem dan pesawat agak meleset,’’ sebutnya lagi.

Dijelakan lagi, tak ada penumpang yang cedera, semua selamat. ‘’Tepat pukul 16.30 WIB pesawat sudah bisa ditarik dan diparkir di apron, dan kami beroperasi normal pukul 17.00 WIB,’’ tuturnya.(gus/ilo/yud)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook