TANGKAPAN IKAN DI SUNGAI SIAK BERKURANG

Kenaikan BBM Resahkan Nelayan

Riau | Sabtu, 31 Maret 2012 - 08:52 WIB

 Kenaikan BBM Resahkan Nelayan
MASUKKAN IKAN: Nelayan di Kecamatan Tualang memasukkan ikan yang baru ditangkapnya ke dalam ember, Jumat (30/3/2012). wiwik werdaningsih/riau pos

Laporan Wiwik Werdaningsih, Perawang wiwikwerdaningsih@riaupos.co

Jari-jari tangan tua Ahmad dengan cekatan memilih ikan-ikan yang diperolehnya dari hasil menjaring. Ikan yang telah dipilihnya dipindahkan ke wadah yang lainnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ikan yang diperolehnya sebanyak 2 Kg ini akan dijual sendiri ke pasar ataupun kepada warga yang mau membeli.

Harga yang dijualnya tentu lebih murah dari harga di pasar. Dengan hasil tangkapan yang tidak memadai untuk menghidupi keluarga mereka, menyebabkan kehidupan nelayan memprihatikan.

Ahmad merupakan salah satu dari sekian nelayan di Kecamatan Tualang yang mengantungkan harapan menjaring ikan di Sungai Siak.

Tangkapan ikan hasil jaring saat ini semakin menurun, tidak bisa mencukupi biaya kehidupan. Belum lagi dengan adanya kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Penghasilan nelayan yang tidak menentu membuat nelayan mencari kerja tambahan seperti buruh.

‘’Hasil tangkapan ikan saat ini semakin berkurang saja, paling banyak 5 Kg. Itupun satu malaman kita pergi menjaring. Sungai kini tidak seperti dulu lagi, ikan-ikan yang dulu banyak kini susah diperoleh,’’ ujarnya yang mengaku telah menjadi nelayan sudah puluhan tahun.

Dikatakanya, dulu para nelayan dengan mudah memperoleh ikan dan jenisnya pun bermacam-macam. Saat itu, air sungai masih bagus, tidak seperti sekarang ini. Namun sekarang nelayan semakin sulit mendapatkan ikan, hasil tangkapan tidak sesuai dengan harga barang sekarang.

Terkait semakin minimnya hasil tangkapan ikan, Pembina Nelayan Tualang, Juprianto, mengakui bahwa kehidupan nelayan kini memprihatinkan. Hasil tangkapan ikan semakin menurun, bahkan ada yang pulang dengan tangan hampa.

‘’Nelayan mencari ikan seperti memancing saja. Artinya, kadang mendapat ikan, kadang tidak. Meskipun dapat namun hasilnya jauh dari biaya operasional dan tenaga yang dikeluarkan. Apalagi dengan adanya rencana kenaikan BBM, tentu dampaknya begitu terasa sekali bagi mereka,’’ ungkap Juprianto.

Ditambahkan Juprianto, agar kehidupan nelayan kembali bangkit, perlu adanya pembenahan dan pembinaan terutama dilakukan pemerintah.

Karena jika hanya mengandalkan sebagai nelayan, hasil yang diperoleh sangat kurang untuk kehidupan keluarga mereka.

‘’Sehingga tak heran, banyak nelayan yang mencari kerja tambahan atau beralih profesi sementara,’’ paparnya.

Nelayan memerlukan pembinaan dan bantuan guna meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka. Juprianto menyampaikan hal tersebut agar nelayan bisa membuat tambak ikan. Sebab usaha tambak ikan, tentu tidak jauh dari profesi para nelayan.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook