PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2023 sudah semakin dekat. Berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, masih banyak terjadi problem pada proses penerimaan. Terutama mengenai sistem zonasi dan kekurangan kelas. Hal ini menjadi perhatian serius Komisi V DPRD Riau yang membidangi persoalan pendidikan.
Bahkan dewan turut menagih janji Pemprov Riau untuk menambah tiga Sekolah Menengah Atas (SMA) baru di Kota Pekanbaru, sesuai rencana pada tahun 2022 lalu. Hal ini sebagaimana disampaikan Anggota Komisi V DPRD Riau, Sugianto kepada Riau Pos, Senin (30/1).
''Masalah penerimaan siswa baru saya harapkan tidak jadi kendala lagi di kemudian hari, di tahun ini khususnya. Kami minta tiga sekolah baru di Pekanbaru yang telah dijanjikan itu direalisasikan. Jangan beri harapan saja. Akhirnya itu hanya jadi omongan dan tidak direalisasikan,'' ungkapnya.
Menurut dia, apa yang telah dijanjikan Pemprov Riau melalui Dinas Pendidikan seharusnya bisa direalisasikan. Sebab bila tidak, maka akan menjadi kebohongan publik. Selain persoalan penambahan sekolah dan kelas baru, dia juga menuntut adanya perhatian Disdik Riau terhadap sekolah swasta.
''Saya sayangkan Pemprov Riau tidak memperhatikan sekolah swasta. Kalau sistem zonasi itu harusnya awalnya niatnya bagaimana sekolah negeri dan swasta sama kualitasnya. tapi tidak ada tercermin anggaran sedikitpun membantu sekolah swasta di Riau,'' tuturnya.
Dari hasil kunjungan dirinya ke beberapa wilayah, ternyata sampai saat ini masih banyak anak putus sekolah. Di mana salah satu persoalannya ialah susahnya untuk masuk ke sekolah negeri karena berdasarkan zonasi dan terbatas oleh kuota. Maka dari itu, bantuan terhadap sekolah swasta menjadi salah satu solusi agar persebaran siswa bisa merata.
''Banyak sekali anak putus sekolah. Apa yang dilakukan Pemprov Riau? Mau ditarok di mana anak-anak itu nanti? Sementara swasta tidak diperhatikan dengan alasan yang tidak jelas. Sekolah negeri ini juga tidak menjamin. SMA Plus aja kebanggaan Riau tidak lolos akreditasi,'' pungkasnya.(nda)