Sesuai protokolnya, kemoterapi yang dijalani oleh Riska mesti dilakukan sekali sebulan, namun menjelang dimasukan obat kemoterapi mesti harus ada pengecekan darah 3 kali dulu dalam sebulan itu.
Ulum Azmi lantas bercerita, dulu pertama mereka berada di Jakarta selama 2 mingguan ada pendamping dari Dandim yang ikut, namun sekarang tidak ada lagi. Waktu itu, tepatnya sekitar dua bulan lalu mereka mengalami kesulitan juga untuk ngurus pindah Fasilitas Kesehatan (Faskes) BPJS-nya Riska, sebab paket rujukan yang pertama itu telah berakhir.
"Kemarin itu sudah kami urus ke kantor BPJS di Rayon Kecamatan Setia Budi ini, dan kami diminta datang juga ke pihak Disdukcapil untuk mengaktifkan nomor NIK KTP Riska. Sekarang belum tahu, apakah sudah bisa dipakai atau belum, sebab pada paket untuk berobatnya itu sesuai berlakunya rujukan hanya per tiga bulan sekali. Dan pihak kami sudah 5 bulanan di Jakarta," jelasnya
Untuk menggunakan paket berobat Riska pada tahap yang kedua ini, Ulul menjelaskan bahwa kemarin mereka minta bantu ke pihak Yayasan Bakrie Amanah, untuk mengakalinya yaitu dengan membawa Riska menggunakan mobil ambulans dan datang ke Puskesmas yang ada di Kecamatan Setia Budi.
Selanjutnya pihak Puskesmas memberikan rujukan ke RS Angkatan Laut, dari situlah baru Riska bisa lagi untuk masuk dan berobat di RSPAD Gatot Subroto. Namun pada surat rujukan yang tahap kedua ini, akan habis kembali masa berlakunya di Juli ini.
"Mudah-mudahan untuk paket berobat yang ketiga ini sudah bisa menggunakan BPJS-nya lagi. Itulah kesulitan yang kami alami," tuturnya.
Lantas sewaktu surat rujukan pada paket yang pertama itu habis masa berlakunya, keluarga Riska sempat melakukan pembiayan tunai selama 4 kali berobat, karena pada masa itu belum dapat celah untuk ngakali cara untuk mendapatkan surat rujukan yang kedua ini.
"Kalau tidak ada halangan, untuk kemoterapinya akan selesai pada September. Insya Allah, sehingga kami bisa kembali ke Riau," ungkapnya.
Keluarga Riska berharap, untuk bisa kembali dibantu lagi oleh pihak Dandim dan Korem untuk kepulangan Riska ke Riau, sebab keberangkatan Riska untuk ke Jakarta ini pihak mereka yang memfasilitasi dan mengevakuasinya hingga Riska bisa sampai ke Jakarta untuk berobat.
"Kami tentu sangat berterima kasih," ujarnya.
Mereka berharap juga nantinya pihak Yayasan Bakrie Amanah atau pun pihak Dandim Kampar dan Danrem Riau bisa membantu untuk fasilitas kaki palsu buat Riska setelah selesai kemoterapinya. Riska sangat berharap bisa segera pulang ke Pekanbaru sudah dengan memakai kaki palsunya.
"Sebab waktu itu Riska telah dijanjikan itu," ungkap Ulul Azmi.
Editor: Eka G Putra