Kelompok Tani Bawang Merah Segera Olah Lahan

Riau | Jumat, 31 Januari 2014 - 10:35 WIB

KAMPAR (RIAUPOS.CO) - Puluhan warga yang hadir di saung pilot project bawang merah Desa Sei Geringging Kecamatan Kampar Kiri Kamis (30/1) sore, mengaku gembira.

Pasalnya, proposal bantuan kelompok tani yang mereka ajukan mendapat persetujuan dari tim verifikasi pinjaman dana bergulir Pemkab Kampar. Dan direncanakan pada pekan pertama Februari, dana pinjaman sebesar Rp30 juta per orang itu sudah dapat cair.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ada tiga dari 12 kelompok petani bawang merah yang bakal menerima kucuran dana bergulir, yakni Kelompok tani Jaya Bersama, Tani Jaya dan Bawang Merah Warga (BMW). Sisanya segera menyusul karena menunggu penyempurnaan administrasi.

Kegembiraan kelompok tani ini semakin bertambah, karena di luar dugaan pada saat itu juga tiga kelompok tanin ini sudah bisa mengolah lahan kmereka. Sebab Bupati Kampar H Jefry Noer bersedia meminjami dana untuk biaya pengolaan lahan. Masing-masing kelompok dipinjami Rp10 juta.

‘’Kalau pinjamannya sudah cair, langsung diganti, ya,’’ pinta Jefry sembari menyerahkan dana kepada Camat Kampar Kiri Irianto, mewakili kelompok tani.

An Sadino, Ketua Kelompok Jaya Bersama geleng-geleng kepala melihat perlakuan Jefry itu. ‘’Kami tidak menyangka Pak Bupati sampai seperti itu kepada kami,’’ kata ayah tiga anak ini yang kebetulan berdiri di luar saung itu.

‘’Pokoknya, segerakan olah lahannya. Cek keasaman tanahnya. Kalau bisa cepat ngapain lambat,’’ kata Jefry.

Selain Camat Kampar Kiri, di antara kerumunan warga juga hadir Wakil Ketua DPRD Kampar Eva Yuliana, Dirut Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Sari Madu Eko Atmojo, Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Cokroaminoto, Sekretaris Hendri Dunan, Kabag Ekonomi Sudiarto dan Kades Sei Geringging Busmaini.

Sore itu, Jefry sengaja datang ke Desa Sei Geringging untuk memberikan motivasi kepada para kelompok tani bawang merah tadi, sekaligus mencek apa-apa saja kendala yang dihadapi.

Sebab bagi Jefry, kelompok tani bawang merah ini adalah pelaku utama untuk menyukseskan misi Pemkab Kampar menjadi sentra bawang merah di Sumatera.

‘’Saudara-saudara harus tetap memupuk semangat dan keyakinan. Bahwa lewat pertanian bawang merah ini, saudara bias merubah hidup dan maju. Jangan sesekali pesimis. Sebab kalau pesimis, saudara akan sulit berhasil. Ingat, saya dan saudara musti optimis bahwa akhir tahun ini Sei Geringging sudah zero kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh,’’ ujar Jefry mengingatkan.

Kepada perwakilan Dewan Bawang Merah Nasional (DBMN) Lukman yang juga hadir dalam pertemuan itu, Jefry berharap supaya juga memberikan masukan, bimbingan kepada para kelompok tani tadi. ‘’Tolong mereka dibimbing supaya mereka benar-benar berhasil,’’ pinta Jefry.

Menurut Busmaini, sejak ide Jefry bertanam bawang berbuah hasil, warga Desa Sei Geringging sudah tak sabaran lagi untuk terjun menjadi petani bawang merah, karena menjanjikan dan siklus tanamnya juga pendek, hanya 60 hari.

‘’Itulah makanya, dalam tempo singkat kelompok tani bawang merah terbentuk di desa ini. Satu kelompok rata-rata beranggotakan 10 orang. Lahan yang bakal diolah tiap kelompok seluas 2,5 hektare. Semua lahan kelompok tersebar di desa ini,’’ katanya.

Hanya saja, tak semua proposal pinjaman dana bergulir kelompok langsung mendapat persetujuan. ‘’Pinjaman kan musti tetap pakai agunan. Kebetulan yang tiga kelompok punya agunan sertifikat rumah dan surat tanah,’’ terangnya.

Lantaran para kelompok tani ini sudah akan beraktivitas, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura pula langsung ambil ancang-ancang untuk segera memberikan bimbingan teknis dan pengawalan terhadap aktivitas kelompok tadi.

‘’Kami akan rutin membimbing dan mengawasi mereka. Sebab jika mereka berhasil, keberhasilan mereka itu adalah keberhasilan dinas pertanian juga yang notabene adalah Pemkab Kampar,’’ kata Cokroaminoto.(adv/a)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook