DUMAI (RP) - Aksi perompakan terjadi di kawasan Pelabuhan Dumai. Kapal Tanker MT Sichem Contester menjadi korban aksi perompakan, Ahad (25/12) dinihari lalu.
Sejumlah peralatan kapal dalam tanker berbendera Singapura itu berhasil digondol kawanan yang berjumlah lebih tiga orang itu.
Meski terjadi empat hari lalu, aksi kejahatan di laut itu baru terungkap ke permukaan Kamis (29/12).
Kapolres Dumai AKBP Ristiawan Bulkaini SH melalui Satuan Polisi Air (Satpol Air) Polres Dumai AKP Wilsan Butar-Butar membenarkan, pihaknya menerima laporan perihal aksi kejahatan tersebut.
‘’Secara resmi kita belum menerima laporannya. Kita juga tidak tahu kenapa mereka tidak melaporkan,’’ ujarnya.
Hanya saja, sebut Wilsan pula, pihaknya sudah mengetahui terjadi kejahatan tersebut. Ia sudah memerintahkan pada anggotanya untuk melacak. Tanker yang berencana membawa CPO dari Dumai ke India itu dimasuki perompak saat masih lego jangkar menunggu merapat ke dermaga.
Menurut Wilsan, kronologis kejadian pada malam itu, para perompak sebanyak tiga orang menaiki kapal yang sedang berlabuh di atas perairan dan melakukan aksi pencurian dengan memasuki kamar mesin melaui jendela tingkap geladak.
‘’Ini informasi dari pengakuan seorang kru kapal mesin melihat adanya orang tak dikenal masuk ke kamar mesin lantas membunyikan alarm tanda bahaya di kapal,’’ tuturnya.
Dari informasi yang didapatkan, para perompak berhasil menggondol sedikitnya 20 spare part yang ada di tanker.
Di antaranya dari piston ring # I, II, dan III, compression ring, crank pin bearing, fuel injector pipem spindle guide, starting air motor, conecting rod bolt, rocker arm push rod, fuel pump assembly, exhaust valve seat, suciton valve spindle dua buah, exhaust valve seat, suction valve seat, suction/exhaust, valve spring, valve rotator, cylinder exhaust gasket dan cylinder head gasket.
Belum didapatkan kepastian apakah saat beraksi kawanan perompak itu menggunakan senjata api. Hanya saja, tidak ada anak buah kapal (ABK) yang terkena senjata atau terluka. ‘’Informasinya tidak ada ABK yang menjadi korban kekerasan,’’ sebut Wilsan.
Kapal tanker tersebut, sedianya akan memuat CPO milik PT Inti Benua Perkasa (IBP) yang berada di areal industri PT Pelindo sebanyak 6 ribu MT dan 6 ribu MT lagi dari salah satu perusahaan CPO di areal Industri Lubuk Gaung Kecamatan Sungai Sembilan.
M Fauzy, security jaga dari agen pelayaran Snepak yang jaga pada malam 25 Desember 2011 itu mengaku tidak menemukan adanya pencuri yang masuk kapal.
‘’Pada waktu itu saya jaga berdua dengan kawan. Kawan saya jaga di depan (bagian tangkup) dan saya di belakang buritan kapal. Kami tidak ada menemukan kejadian aneh. Ya maklum lah kapal sebesar itu mana terlihat semua aktivitas,’’ katanya menjawab Riau Pos.
Kamis (29/12), tanker berwarna merah putih dan coklat itu sudah merapat di dermaga B PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai. Tidak tampak ada loading CPO yang dilakukan. Juga tidak terlihat aktivitas lainnya yang dilakukan ABK tanker tersebut.
Komandan Lanal Dumai Letkol Laut Muhammad Ali, yang dihubungi wartawan kemarin mengaku sudah mendapatkan laporan. ‘’Memang ada aksi pencurian di atas kapal asing yang lagi lego jangkar di kolam pelabuh Dumai baru-baru ini. Namun sampai sekarang kita belum menerima laporan resmi dari pihak kapal,’’ katanya.
Anehnya, Muhammad Ali malah menilai bahwa aksi rompak hanya sebuah upaya untuk merusak citra pelabuhan Dumai.(afr/zar)