PEKANBARU (RIAUPOS.CO) ASAP tebal akibat kebakaran tiba-tiba mengepul dari lantai tiga gedung Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pekanbaru di Jalan Sudirman, Kamis (29/11) sekitar pukul 09.00 WIB. Dari bawah, terdengar suara teriakan minta tolong dari beberapa orang yang terjebak di lantai tiga gedung. Bahkan juga sudah ada yang sudah pingsan karena terlalu banyak menghirup asap.
Berselang beberapa saat, tim gabungan terdiri dari pemadam kebakaran, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Satpol PP dan juga Polresta Pekanbaru langsung mendatangi lokasi kejadian. Tim kemudian membagi tugas untuk memadamkan api dan juga mengevakuasi korban.
Untuk mengevakuasi korban dari lantai tiga, karena kondisi asap yang sudah menyebar ke seluruh bangunan, tim pemadam kebakaran mengevakuasi korban menggunakan teknik repling (mengevakuasi menggunakan tali). Sementara itu tim dari Dinas Kesehatan sudah menyiagakan dua unit ambulans untuk membawa tiga korban ke rumah sakit terdekat.
Berselang 20 menit kemudian, kebakaran yang melanda gedung Bappeda berhasil dijinakkan. Para korban juga telah dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit terdekat. Sementara arus lalu lintas di Jalan Sudirman yang sempat macet akibat banyaknya warga yang menonton kembali lancar.
Namun peristiwa kebakaran dan aksi tim gabungan tersebut bukanlah kejadian sebenarnya. Melainkan simulasi penanganan kejadian gawat darurat yang terjadi di Pekanbaru setelah dilakukan launching layanan call center 112 di halaman Kantor Wali Kota Pekanbaru. Launching pagi itu dilakukan Wali Kota Pekanbaru Dr Firdaus didampingi Dirjen Penyelenggara Pos dan Informatika Kementerian Kominfo Prof Ahmad M Ramli. Dalam kesempatan tersebut, Wako mengatakan call center 112 merupakan layanan kegawatdaruratan yang terintegrasi. Baik antara tim medis, kepolisian, penanggulangan bencana dan tim kegawatdaruratan lainnya.
“Kami berharap layanan ini dapat meningkatkan respon cepat dan optimal dalam memberikan pertolongan kepada masyarakat. Dan semua komponen yang terlibat diharapkan dapat bekerja sama secara kolaboratif, dengan tujuan keselamatan warga yang paling utama,” ujarnya.
Layanan call center 112 tanpa pulsa ini aktif 24 jam. Untuk mendukung layanan tersebut, pihak pemko sudah menyiapkan sarana dan prasarana pendukung serta operator yang akan bekerja shift. Meskipun layanan ini sudah terintegrasi, namun layanan lain seperti call center kebakaran, ambulans juga masih tetap aktif.(ade)
(Laporan SOLEH SAPUTRA, Kota)