PELALAWAN

Disdik Diminta Bertanggung Jawab Soal Pembacokan Kasek

Riau | Senin, 30 November 2015 - 09:25 WIB

PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) - Peristiwa tragis yang dilakukan salah seorang oknum Guru SMKN 1 Ukui yang tega melakukan pembacokan terhadap kepala sekolahnya, mendapat perhatian serius dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Pelalawan.

Pasalnya, kasus penganiayaan berat tersebut, sangat mencoreng citra profesi guru sebagai teladan bagi para generasi penerus bangsa di Kabupaten Pelalawan. Untuk itu, PGRI Kabupaten Pelalawan meminta agar Dinas Pendidikan (Disdik) Pelalawan harus bertanggungjawab atas insiden memilukan tersebut.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Demikian disampaikan Ketua PGRI Kabupaten Pelalawan M Syafii SPd MSi kepada Riau Pos, Ahad (29/11) di Pangkalankerinci. Dikatakannya, bahwa sebelum peristiwa pembacokan tersebut terjadi, Kasek SMKN 1 Ukui Nova Damayanti (35) telah melaporkan dirinya memiliki persoalan serius dengan tersangka Dasmar Joni Rosa (44) yang berprofesi sebagai guru bidang studi Penjaskes (olahraga) kepada Disdik Pelalawan.  

“Hanya saja, laporan sang Kasek ini (korban, red), kurang direspon serius atau diabaikan oleh Disdik Pelalawan selaku institusi induk yang seharusnya memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi kepala sekolah dengan para tenaga pendidik di setiap sekolah khususnya di SMKN 1 Ukui ini. Dan jika saja Disdik tanggap dengan laporan korban, maka besar kemungkinan peristiwa ini tidak akan terjadi,” terangnya.

Diungkapkan mantan Kepala Sekolah SMKN 1 Pangkalankerinci ini, bahwa atas kelalaian ini, maka sudah semestinya Dinas Pendidikan ikut bertanggungjawab dalam peristiwa ini. Karena selaku instansi yang menaungi para guru, seharusnya Dinas Pendidikan jangan hanya memakai tenaga pendidik saja, namun mengabaikan pengawasan para guru itu sendiri.

‘’Apalagi Disdik kan memiliki tenaga UPTD dan pengawas yang bertugas mengawasi ke sekolah-sekolah, fungsi itu harusnya dimaksimalkan secara optimal,” paparnya.

Begitu juga soal akan dilakukannya tes kejiwaan pada para guru di 2016 mendatang oleh Disdik Pelalawan, bahwa dirinya selaku Ketua PGRI serta merta menolak secara tegas tes kejiwaan tersebut. Pasalnya, kesannya tes kejiwaan seolah-olah guru itu memiliki sakit jiwa, sehingga harus melalui tes tersebut.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook