TEBINGTINGGI BARAT (RP) -Akses jalan dari Desa Kundur menuju Desa Kampung Balak lumpuh total akibat badan jalan terendam air.
Jalan menuju penyeberangan ke Pulau Sumatera itu terendam hingga 1 meter setengah dan lebih terlihat seperti sungai ketimbang jalan poros.
‘’Hancur sekali pak, ini bukan jalan tapi sungai,’’ kata Ardiansyah, salah seorang warga Selatpanjang yang dijumpai saat melintasi jalan poros Kampung Balak, Rabu (27/11) lalu.
Sepeda motor yang digunakannya tampak tenggelam hingga batas spido meter dan terpaksa didorong karena mesin motor mati. ‘’Saya heran kenapaada upaya untuk mengatasi ini,’’ ungkapnya.
Hal senada disampaikan Irma (30), salah seorang warga Kampung Balak. Menurutnya jalan tersebut sudah lama tidak bisa dilewati karena genangan air yang merendam jalan cukup tinggi. ‘’Sudah lama jalan itu tidak ditempuh orang,’’ sebutnya.
Dari pantauan di lapangan, jalan poros yang dibangun oleh Pemprov Riau dan Pemkab Meranti itu, terlihat tenggelam sejauh belasan kilometer.
Terutama di sekitar box culvert yang patah beberapa waktu lalu. Memang terlihat sebuah jembatan kayu seadanya yang dibangun swadaya oleh masyarakat, namun hanya beberapa meter saja.
Saat ini masyarakat Desa Kampung Balak dan Desa Mengkikip Kecamatan Tebing Tinggi Barat harus mengeluarkan biaya lebih untuk menuju ke ibukota kecamatan di Desa Alai maupun menuju Selatpanjang.
Jika sebelum tergenang, warga bisa menuju Desa Kundur atau Desa Alai dengan bermodalkan satu liter minyak saja. Tapi sekarang warga Pulau Tebing Tinggi itu harus menyeberang dulu ke Desa Ketapang di Pulau Merbau menuju Desa Semukut.
Baru kemudian menyeberang kembali ke Desa Mekong Kecamatan Tebingtinggi Barat.
‘’Padahal Kampung Balak dan Desa Alai atau Selatpanjang masih di Pulau Tebing Tinggi tapi karena jalan penghubungnya tenggelam, kita harus nyeberang dulu ke Pulau Merbau dengan ongkos sekitar Rp70 ribu,’’ cerita Aprizal, salah seorang warga Desa Mengkikip.(amy)