TEMBILAHAN (RP) - Target reboisasi hutan mangrove di atas lahan seluas 2.000 hektarE oleh Dinas Kehutanan (Dishut) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) pada tahun 2013 ini akan berlanjut hingga tahun anggaran 2014 mendatang.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kehutanan Inhil, HM Thaher. Pasalnya kata mantan Kepala Dinas Perhubungan Inhil itu, program penanaman hutan mangrove di wilayah pesisir Inhil sangat bermanfaat bagi kelangsungan tanaman itu dan menghindari dari bahaya bencana alam yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
‘’Program penanaman mangrove akan berlanjut hingga tahun depan (2014) dengan cara manual, artinya tidak menggunakan alat bantu seperti mesin dan sebagainya,’’ ujar Thaher, Jumat (29/11).
Di samping itu Thaher juga mengingatkan kepada warga khususnya yang berada di pesisir Inhil secara keseluruhan untuk tidak melakukan penebangan secara liar. Bagi warga yang melakukan hal itu, harus menaman kembali. Supaya hutan mangrove tidak mengalami kepunahan.
‘’Paling tidak bagi warga yang menebang untuk keperluan membangun rumah di pesisir sana agar dapat menanam kembali. Jangan hanya ingin mengambil hasilnya, namun tidak mau untuk melestarikannya,’’ papar Thaher.
Target penamanan mangrove di atas lahan seluar 2.000 hektare menurut Theher dalam rangka mengikis terjangan ombak yang mengakibatkan abrasi di bibir pantai dan berpotensi terjadinya banjir. Apa yang ia katakan, tidak terlepas dari program pemerintah pusat karena Inhil juga termasuk daerah tropis.
Berdasarkan data dari Dinas Kehutanan Inhil, dua tahun belakangan ini pihaknya sudah melakukan penanaman mangrove ke sejumlah daerah pesisir seperti Kecamatan Reteh, Enok, Tanah Merah, Mandah, Batang Tuaka dan kecamatan terluar seperti Concong dan kecamatan lainnya.(ind)