MUHAMMAD MARWAN CALON PRESIDIUM

‘’Ingin Optimalkan Potensi dan Peran KAHMI’’

Riau | Jumat, 30 November 2012 - 10:30 WIB

JAKARTA (RP) - Direktur Jenderal Pembangunan Daerah (Bangda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Muhammad Marwan awalnya tidak bercita-cita untuk menjadi salah satu presidium Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI).

Lalu, kenapa sekarang ia ingin maju?

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Alasan majunya Marwan, ternyata didorong oleh niat tulus dan tekad ingin mengoptimalkan potensi KAHMI yang begitu besar untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia dan didukung pula oleh sejumlah tokoh dan pengurus KAHMI provinsi.

Inilah yang membuat mantan Ketua HMI Cabang Semarang Tahun 1979-1980 ini memutuskan untuk maju pada Musyawarah Nasional (Munas) IX KAHMI yang akan digelar di Hotel Labersa, Kampar, hari ini Jumat (30/11) hingga Ahad (1/12).

Pada Munas VIII KAHMI di Jakarta, Oktober tahun 2009 lalu, nama Marwan yang waktu itu masih menjabat Kepala Badiklat Kemendagri juga sudah muncul dan dijagokan sebagai salah satu kandidat Presidiun KAHMI periode 2009-2012.

Dengan berbagai pertimbangan terutama kesibukannya menjalankan tugas di pemerintahan, tawaran itu ditolaknya, hingga akhirnya terpilih enam orang Pimpinan Kolektif Nasional (PKN) berbentuk presidium, yaitu Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Viva Yoga Mauladi (anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional), Harry Azhar Azis (Wakil Ketua Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar) dan Tamsil Linrung (anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera), Abidinsyah Siregar dan Mubyl Handaling.

Tapi, Marwan tetap masuk dalam kepengurusan KAHMI sebagai bentuk pengabdiannya. Ia kembali ditunjuk sebagai Ketua Departemen Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah KAHMI periode 2009-2012, yang pernah ia jabat pada periode 2007-2009.

Sebagai bentuk keseriusannya, dengan dukungan awal dari Pengurus KAHMI Jawa Tengah, Marwan mengaku telah memohon restu kepada Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi selaku atasannya di Kemendagri dan juga kepada mantan Ketum PB HMI Akbar Tandjung untuk menjadi anggota Majelis Nasional atau presidium KAHMI.

‘’Saya sudah meminta restu Pak Mendagri (Gamawan Fauzi, red) untuk ikut Kongres KAHMI di Riau, kebetulan beliau juga di KAHMI. Begitu juga minta restu dan dukungan ke Bang Akbar Tandjung,” ujar Marwan di Jakarta, Kamis (29/11) lalu.

Alumnus S1 Undip dan S2 UGM serta S3 Unpad itu tak mempermasalahkan sistem di kepengurusan Presidium KAHMI, apakah melalui penetapan ketua presidium oleh lima anggota presidium seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) atau secara bergiliran anggota presidium menjadi ketua presidium, setiap enam bulan sekali.

“Tidak masalah sistem apapun. Yang penting saya masuk  menjadi salah satu presidium, sehingga bisa berkiprah untuk mengoptimalkan potensi dan peran seluruh alumuni HMI yang tersebar di semua sektor dan semua wilayah secara maksimal,” ujar Ketua ex officio DPP Ikatan Alumni Universitas Diponegoro (Undip) ini.

Marwan melihat presidium saat ini lebih banyak berkecimpung atau diisi oleh para politisi. Padahal kekuatan alumni HMI berada dari berbagai sektor, baik pemerintaan/eksekutif, yudikatif maupun legislatif, birokrasi, akademisi yang menjadi kekuatan besar untuk  kepentingan masyarakat, bangsa dan negara bahkan di dunia internasional.

“Presidium KAHMI ke depan harus bisa membangun sinergi dengan menggali potensi segala bidang dan tempat,’’ harap Marwan.(yud/uli)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook