(RIAUPOS.CO) -- Aksi unjuk rasa para pelajar di tanah air menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah. Agar aksi tersebut tidak melibatkan pelajar di Siak, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak segera melakukan antisipasi pencegahan.
Forkopimda bersama Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Siak H Lukman, Kepala sekolah se-Kabupaten Siak, para camat serta pimpinan OPD terkait di lingkungan Pemkab menggelar rapat di ruang Raja Indra Pahlawan Kantor Bupati Siak, Jumat(27/9).
Rapat dipimpin langsung Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Siak Budhi Yuwono didampingi Kapolres Siak AKBP Doddy Ferdinand Sanjaya.
Budhi Yuwono menyebutkan, menyikapi aksi unjuk rasa yang melibatkan para pelajar yang terjadi dalam dua hari terakhir. Aksi massa itu melampiaskan ketidakpuasan terhadap beberapa produk hukum yang akan disahkan ataupun sudah disahkan oleh lembaga negara DPR RI.
“Menyikapi peristiwa yang terjadi beberapa hari belakangan ini, menjadi perhatian kita. Sejauh ini kalau memang unjuk rasa dijalankan secara benar mungkin tidak ada masalah. Unjuk rasa yang beredar mengajak seluruh komponen-komponen mahasiswa terlebih siswa pelajar dan mulai mengarah ke hal yang bertentangan dengan peraturan,” ujarnya.
Budhi melanjutkan, dalam pertemuan ini akan disampaikan beberapa hal, di antaranya bagaimana bersama-sama menjaga kondisi Siak yang selama ini aman dan tentram. Terutama anak-anak sekolah jangan sampai ikut terprovokasi terhadap yang bertentangan dengan aturan hukum yang akibatnya merugikan anak-anak sendiri.
Siak di kenal dengan negeri yang aman dan masyarakatnya sangat toleransi dan demokrasi, juga menjaga keamanan dan ketertiban cukup baik. Tentu ini lanjut Budhi haruslah dipertahankan, juga tidak ingin terjadi kerusuhan serta hal-hal yang mencederai kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Kami mencoba menyamakan langkah dan persepsi. Mari jaga anak-anak kita, jangan sampai terprovokasi hal yang tidak diinginkan yang merugikan masa depan anak-anak dan kita sebagai orang tua,” katanya.
Sementara Kapolres Siak AKBP Doddy Ferdinand Sanjaya mengatakan, saat ini banyak berkembang informasi yang belum jelas kebenarannya.
Kalaupun benar sumbernya tidak jelas dan apa narasi kejadian tersebut, yang dilihat gambar ditambah tulisan-tulisan memprovokasi sehingga bangkit emosi semua.
Juga sekarang ini banyak ajakan-ajakan yang tidak bertanggungjawab ditujukan kepada pelajar, khususnya SMA termasuk juga mahasiswa.
“Kemarin saya bertemu dengan mahasiswa Kabupaten Siak dan mereka siap membantu Pemkab Siak untuk tidak melakukan aksi unjuk rasa dan mereka mendeklarasikan,” katanya.
Dirinya mengharapkan, kepada para kepala sekolah agar melarang anak didiknya membawa ponsel ke sekolah, karena dari ponsel lah sumber informasi beredar. Pesan yang mengandung provokasi, tanpa mengecek kebenarannya sehingga pelajar dengan mudah melakukan aksi demo turun kejalan.
“Siswa tidak tahu situasi yang sebenarnya di tempat kerusuhan itu, tapi hampir semua unjuk rasa yang terjadi belakangan ini berujung anarkis,” pesannya.
Pada kesempatan ini, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Siak H Lukman secara bersama membacakan deklarasi bersama yang berisikan komitmen forkopimda, seluruh elemen tenaga pendidik dan komite sekolah Kabupaten Siak, salah satunya menolak segala bentuk hoaks dan ajakan untuk melakukan unjuk rasa dari pihak yang tidak bertanggung jawab.(adv/b)