Laporan ENGKI PRIMA PUTRA dan SYAMSUL BAHRI SAMIN, Kepenuhan redaksi@riaupos.co
Personel Polisi Kehutanan (Polhut) Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Rohul telah turun ke lapangan untuk berjaga dan berupaya mengusir 45 ekor kawanan gajah yang berkeliaran di sejumlah desa di Kecamatan kepenuhan.
Menurut Wakil Bupati Rokan Hulu Ir H Hafith Syukri MM mengatakan, sejak Selasa (28/8) hingga Rabu (29/8), kawanan gajah liar tersebut bolak balik di antara Desa Rantau Binuang Sakti, Desa Kepenuhan Barat, dan Kepenuhan Timur.
Hewan yang memiliki belalai dan berbadan besar itu telah merusak enam hektare kebun sawit dan karet warga serta tanaman masyarakat.
‘’Informasi dari Sekcam Kepenuhan Junizar, Rabu (29/8), gajah-gajah liar sudah merusak tanaman masyarakat seperti kelapa sawit, karet dan lainnya, lebih kurang sekitar enam hektare. Pemkab Rohul sudah melakukan koordinasi dengan Balai Benih Konservasi Sumber Daya Alam (B2KSDA) Provinsi Riau untuk menghalau kawanan gajah-gajah itu,’’ ungkap Wabup Rohul Ir H Hafith Syukri MM kepada wartawan, Rabu (29/8) menanggapi keresahan warga Kepenuhan terhadap keberadaan puluhan kawanan gajah liar.
Hafith mengatakan, Pemprov Riau harus menyiapkan lahan untuk tempat melindungi gajah-gajah itu.
Sebab kemungkinan tidak lagi hutan tempat mereka untuk berdiam diri, karena sudah diolah masyarakat dan dijadikan kebun kelapa sawit, karet dan lainnya.
‘’Kawanan gajah liar itu akan dihalau ke arah Duri, daerah Sebanga, Kabupaten Bengkalis. Di sana kan tempat konservasinya. Sekarang personel Polhut Dishutbun Rohul sudah berada di lapangan untuk berjaga-jaga agar kawanan gajah liar tidak memasuki perkampungan,’’ tuturnya.
Dijelaskannya, hingga saat ini belum ada korban jiwa. Dia berharap, kawanan gajah liar berhasil dihalau dari Kepenuhan, sehingga tidak banyak kebun masyarakat yang dirusak. Penanganannya sudah dilakukan dengan sebaik mungkin.
Dalam pada itu, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Rohul, Sugiyarno SP MSi mengaku upaya pengusiran gajah-gajah liar, yakni membentuk tim kordinasi dengan Provinsi Riau, B2KSDA, personel Polhut Rohul yang kini telah turun melakukan upaya penjagaan dan pengusiran dengan menggunakan karbit dan bunyi-bunyian.
Meski belum mengganggu dan merusak pemukiman masyarakat, namun pihaknya sudah mengantisipasinya agar gajah-gajah itu tetap berada di kawasan hutan. Hasil pengecekan personel Polhut, menurutnya hanya ditemukan 11 ekor gajah, bukan 45 ekor.
‘’Kita sudah cek ke lokasi, 5 ekor gajah berada di kawasan Desa Ulak Patian, 3 ekor di Pasir Pandak (Kasimang) dan 3 ekor lainnya di PT SJI. Kawanan gajah itu berpencar dan bolak balik ke desa yang dilaluinya. Keberadaannya masih jauh dari pemukiman masyarakat,’’ terangnya.
Sekretaris Kecamatan Kepenuhan Junizar SSos kepada Riau Pos melalui telepon selulernya, Rabu (29/8) menambahkan, kawanan gajah ini terbagi dalam dua kelompok dan tempat berbeda. Jumlahnya 47 ekor.
42 ekor terlihat bergerombol di Desa Rantau Binuang Sakti, dan lima ekor lainnya bergerak di dua desa masing-masing Desa Kepenuhan Timur dan Kepenuhan Barat.
Kehadiran kawanan gajah ini, ungkap Junizar, benar-benar menjadi ancaman tersendiri bagi masyarakat setempat.
Warga menjadi tidak berani ke kebun, baik ke kebun sawit maupun menyadap karet karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti amukan gajah beberapa waktu lalu yang menyebabkan korban jiwa.
‘’Warga benar-benar merasa terancam dengan kehadiran kawanan gajah ini, apalagi jumlahnya mencapai 47 ekor. Saat ini sudah banyak kebun warga yang dirusak dan warga kewalahan mengusirnya,’’ ungkap Junizar.
Saat ini, katanya, jarak kawanan gajah ini dengan perkampungan warga hanya sekitar 300-500 meter, sehingga tidak saja akan mengancam warga yang ke kebun, tapi juga mengancam pemukiman warga. Sebab, bisa-bisa saja kawanan gajah ini merambah masuk ke pemukiman.
Warga sudah melakukan berbagai upaya untuk mengusirnya, mulai dari menghidupkan api, meletuskan mercun dan berbagai upaya lain.
‘’Pokoknya, warga benar-benar merasa terancam dengan kehadiran kawanan gajah yang cukup banyak jumlahnya ini,’’ ungkap Junizar.
Ditambahkan Junizar, dirinya sudah turun langsung ke lapangan dan melihat sendiri kecemasan warga dengan kehadiran kawanan gajah ini.
Bahkan, Junizar juga melihat bagaimana upaya warga mengusir kawanan gajah ini agar tidak mendekat ke pemukiman.
Melihat besarnya ancaman kawanan gajah ini, Junizar berharap kepada instansi dan pihak-pihak terkait untuk segera mengambil tindakan mengusir kawanan gajah ini, agar rasa aman warga bisa dikembalikan.
Perlunya tindakan cepat dari dinas dan instansi terkait ini, juga untuk menghindari terjadinya korban jiwa akibat konflik manusia dengan gajah seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.(muh)