Laporan MARRIO KISAZ, Pekanbaru marrio_kisaz@riaupos.co
Dinas Perhubungan Riau mendata ada sekitar 119.636 kursi (seat) untuk arus mudik tahun ini.
Rinciannya, untuk moda angkutan jalan, tersedia 4.046 unit armada yang terdiri dari pelayanan AKAP, AKDP, angkutan sewa pariwisata dan jenis pelayanan lainnya. Sementara untuk kursi yang tersedia sebanyak 99.930 kursi.
Untuk angkutan laut tersedia 106 armada dengan 12.395 kursi. Jumlah itu terdiri dari pelayanan nasional, pelayaran rakyat dan pelayaran pedalaman.
Sementara untuk kesiapan sarana moda angkutan udara terdiri dari penerbangan domestik dengan 5.473 kursi dan penerbangan internasioanl 1.835 kursi. Jumlah itu, telah mengalami peningkatan dari rute penerbangan pada hari-hari biasanya.
‘’Untuk penyeberangan, kami mendapat informasi adanya rencana penambahan armada. Misalnya di penyeberangan di Mengkapan-Tanjung Balai, begitu juga untuk waktu penyeberangan roro di Dumai juga akan ditambah,’’ ungkap Kepala Dinas Perhubungan Riau, Surya Maulana melalui Koordinator Humas Dishub Riau, Rudi Simatupang kepada Riau Pos, Senin (29/7) di Kantor Dishub Riau.
H-7 Poskotis Dioperasikan
Sementara itu, untuk mengoptimalkan pelayanan jasa transportasi selama arus mudik, pada H-7 poskotis mulai dioperasikan. Posko yang dibentuk bekerja sama dengan instansi terkait. Baik dari Dinas Perhubungan Riau, pihak kepolisian, dinas pekerjaan umum, petugas medis dan pihak-pihak terkait lainnya.
‘’Ya kita baru saja menggelar rapat, tanggal satu, semuanya harus selesai. Ini yang sedang kita persiapkan,’’ ungkapnya.
Mengenai jumlah posko yang akan dioperasikan, dia mengaku tidak mengetahui secara detail. Hanya saja, dia memberikan gambaran, posko induk ditempatkan di Kantor Dinas Perhubungan Riau. Selain itu, di beberapa areal utama, seperti di Sungai Duku, Terminal AKAP, Bandara dan beberapa kawasan penting lainnya juga ditempatkan posko pengamanan.
Pelayanan Medis Operasi 24 Jam
Di sisi lain, Dinas Kesehatan Provinsi Riau menginstruksikan seluruh pemerintah kabupaten/kota untuk mengoptimalkan pelayanan selama arus mudik 2013. Salah satu komitmen yang diperlukan adalah mengoptimalkan pelayanan dasar selama 24 jam.
Kondisi itu menjadi sorotan, karena pelayanan medis sangat diperlukan selama arus mudik. Lambannya pelayanan medis dapat berimbas pada keselamatan masyarakat yang menggunakan jasa transportasi.
‘’Intinya, pelayanan dasar harus dioptimalkan selama 24 jam. Begitu juga untuk pelayanan rujukan juga harus 24 jam. Tidak boleh berkurang pelayanan selama arus mudik berlangsung,’’ tegas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin kepada Riau Pos, Senin (28/7).
Dia menambahkan, berdasarkan hasil koordinasi, optimalisasi pelayanan dasar dimulai H-7 sampai H+7. Untuk itu, waktu yang ada idealnya dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan dalam penyedia jasa medis ke pengguna jalan.
‘’Apalagi di beberapa titik rawan harus tetap dioptimalkan. Kita memang tidak menurunkan tim khusus. Karena berdasarkan koordinasi, dinas kesehatan kabupaten/kota yang akan langsung turun ke lapangan,’’ urai mantan Humas RSUD Arifin Achmad itu.(yls)