Awas, Bahan Pangan Bercampur Residu dan Mikroba

Riau | Selasa, 30 Juli 2013 - 11:32 WIB

PEKANBARU (RP) — Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau mengingatkan masyarakat dan konsumen terhadap bahan pangan asal hewan yang bercampur dengan residu dan mikroba.

Sebab, bahan pangan hewan yang dicampur residu dan mikroba bisa membahayakan atau menganggu kesehatan manusia.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Biasanya, bahan pangan asal hewan seperti daging, telur, susu, mudah dan sering dicampur dengan residu dan dicemari mikroba.

Sementara, dia merupakan sumber protein hewani yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan manusia.

Residu dan cemaran mikroba dalam bahan pangan asal hewan merupakan masalah yang menjadi perhatian utama dari konsumen, baik  di negara maju maupun di negara berkembang. Ini dikatakan Kabid Kesehatan dan Kesmavet Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau drh Sri Mulyati, Senin (29/7).

Sri Mulyati menjelaskan, residu merupakan bahan-bahan obat atau zat kimia dan hasil metabolit yang tertimbun dan tersimpan di dalam sel, jaringan atau organ hewan serta kandungan zat yang tidak diinginkan dan tertinggal dalam makanan atau di lingkungan sekitar.

Pada dasarnya, residu dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok besar. Pertama, residu alamiah, didapatkan secara alamiah dalam lingkungan sekitar dan pada umumnya terdiri dari residu mineral dan mikrobiologik.

Sebagian besar residu mineral adalah logam berat (timah, logam, air raksa, cadmium).

Kedua, residu yang disebabkan oleh manusia. Residu ini tidak terdapat secara alamiah sebelum ada campur tangan manusia.

Ketiga, residu sekunder. Residu ini termasuk zat yang tidak diinginkan maupun diinginkan yang dihasilkan dalam jumlah berlebihan selama masa perlakuan dan pemprosesan lebih lanjut terhadap makanan atau selama masa pengawetan makanan.

Menyinggung resiko acaman akibat residu, Sri Mulyati menjelaskan, bisa menyebabkan keracunan akut, akumulasi dalam jaringan, alergik, resistensi, efek mutagenik (mutasi gen), efek karsinogenik (pemicu kanker), efek teratogenik (kerusakan pada janin), penekanan terhadap daya tahan tubuh.

Sementara cemaran mikroba adalah kontaminan dalam bahan mikroorganisme yang dikategorikan dapat membahayakan kesehatan manusia.

Jenis cemaran mikroba sesuai SNI 01-6366-2000 pada daging, telur dan susu adalah Coliform, Escherichia coli, Enterococci, Staphylococcus aureus, Chlostridium sp, Salmonella sp, Camphylobacter sp, dan Listeria sp.

Keberadaan mikroorganisme patogen pada makanan umumnya tidak menyebabkan perubahan fisik namun dapat memberi ancaman bagi tubuh manusia.

Gejala penyakit yang biasa timbul seperti diare, mual, muntah, keram perut, sakit kepala, demam bahkan bisa menyebabkan kematian. Penyebabnya biasanya berasal dari makanan yang sering tercemar, daging mentah, susu mentah, dan air.(dac)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook