PEKANBARU (RP)- Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Orwil Riau merancang pertemuan imam masjid se-dunia.
Helat sempena Islamic Solidarity Games (ISG) ini dimaksudkan untuk menyemarakkan masjid.
“Saat ini banyak masjid-masjid kita yang megah namun kosong. Ini menjadi persoalan besar tak hanya di Riau atau Indonesia khususnya, tapi juga dunia,” ujar Ketua ICMI Riau, Prof Dr Tengku Dahril MSc.
Hal itu dikatakannya saat rapat pleno ICMI Orwil Riau, buka puasa dan diskusi bertema “Peran ICMI dalam Menyongsong Islamic Solidarity Games 2012 di Pekanbaru” di aula masjid Agung An-Nur Pekanbaru, Ahad (29/7).
Hadir juga sebagai pembicara Rektor UIN Suska Riau, Prof Dr HM Nazir dan Kepala Kemenag Riau, Drs Tarmizi Tohor dengan moderator Tengku Edy Sabli.
Tengku Dahril menyebutkan, persoalan masjid saat ini pada umumnya hampir sama. Di luar negeri, juga banyak masjid besar dan megah yang tak lagi semarak.
Umpamanya masjid Agung di Maroko dan Istambul. Pihaknya berencana mengadakan pertemuan para imam masjid, karena para imamlah yang memiliki jamaah.
Momennya akan diambil saat helat Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 mendatang. Sebab, helat itu akan menampilkan banyak sekali pemuka negara Islam.
“Selain iven olahraga, tentu kita perlu mengadakan silaturahim yang lain. Di antaranya kita rancang pertemuan ini,” ujar Tengku.
Sementara itu Kakanwil Kemenag Riau, Drs Tarmizi Tohor menyebutkan, Riau perlu menampilkan khas kemelayuan dan keislaman menyambut iven ISG tahun 2013 mendatang. Menurutnya, simbol keislaman perlu ditampilkan dan menjadi bagian masyarakat Riau.
“Bagi orang simbol itu mungkin tidak penting, tapi bagi saya penting. Maka kita perlu memperbaiki simbol-simbol keislaman agar mereka yang datang memiliki kesan tentang masyarakat Islam di Riau dan Indonesia umumnya,” ujar Tarmizi.
Tarmizi menyebut, perlu memperbaiki masjid-masjid, terutama yang berada di jalan-jalan protokol.
Saat ini, banyak masjid-masjid, terutama yang berada di jalan protokol kurang terbenahi, terutama tempat wuduk dan kamar mandinya.
Demikian juga hotel, banyak yang tidak memiliki tanda arah kiblat, apalagi sajadah dan Alquran. Selain simbol, tentunya perilaku dan keseharian orang-orangnya.
Saat ini, menurut Tarmizi, banyak masjid yang kosong saat usai magrib. Padahal dulu, setelah magrib anak-anak mengaji di masjid dan sangat semarak.(muh)