SARASEHAN GERAKAN SULUH KEBANGSAAN

Riau Dalam Pengawasan KPK, Jangan Ada Lagi Gubernur Masuk Penjara

Riau | Sabtu, 30 Maret 2019 - 11:42 WIB

Riau Dalam Pengawasan KPK, Jangan Ada Lagi Gubernur Masuk Penjara
Sarasehan Suluh Kebangsaan dihadiri para pembicara seperti Mahfud MD, Laode Muhammad Syarif, Dr Alaidin Koto, Dr Ellydar Chaidir, Dr Akhmad Mujahidin serta Dr Siti Ruhaini Dzuhayatin, Sabtu (30/3/2019) di Pekanbaru.

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Riau masuk dalam 6 provinsi di Indonesia yang diawasi secara khusus oleh KPK. Beberapa alasannya adalah, Riau adalah provinsi yang kaya akan sumber daya alam serta sudah ada 3 gubernur yang ditangkap oleh KPK.

Hal itu disampaikan oleh  Komisioner KPK Laode Muhammad Syarif dalam sarasehan Suluh Kebangsaan di hotel Arya Duta, Sabtu (30/3) pukul 9.30 WIB. “Betul. Jangan sampai ada gubernur yang keempat dari Riau yang ditangkap KPK,” kata Laode. Jika masih saja terjadi, ada Gubernur Riau keempat yang ditangkap KPK, seolah-olah pencegahan korupsi tidak berjalan dengan baik.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Provinsi lain yang diawasi secara khusus adalah Aceh, Sumatera Utara, Banten, Papua, Papua Barat. Khusus untuk Aceh, diawasi karena ada sana otonomi khusus. Disampaikan oleh Laode, sejarah pemberantasan korupsi sudah terjadi sejak zaman presiden Soekarno. Dan perang terhadap korupsi sering memunculkan korban. Korupsi inilah yang mengoyak semangat dan persatuan kebangsaan. “Ada contoh, mau berbuat jujur saja, sampai harus diusir dari desa,” kata Laode mencontohkan kasus siswa bernama Alif dari Jawa Timur.

Di akhir penyampaiannya, Laode mengutip ucapan Gus Dur terkait korupsi. “Negara ini tidak akan hancur oleh bencana dan perbedaan. Negara ini hancur karena moral bejat dan perilaku korupsi,” kata Laode.(dea)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook