Lapor! Jika Ada Pembeking PETI

Riau | Rabu, 30 Januari 2019 - 10:45 WIB

Lapor! Jika Ada Pembeking PETI
RAZIA:Polisi merusak rakit PETI dengan cara dibakar saat razia di aliran Sungai Pulau Pencong, Kelurahan Muara Lembu, Kecamatan Singingi, beberapa waktu lalu.

Telukkuantan (RIAUPOS.CO) - Dalam rangka membasmi aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) di wilayah Kuansing, Kapolres Kuansing, AKBP Muhammad Mustofa SIK MSi meminta masyarakat untuk tidak segan-segan melaporkan jika ada aktivitas PETI di daerahnya. 

“Kita tidak main-main. Kalau ada aparat yang membeking, laporkan. Masyarakat tidak usah takut. Kami akan lindungi identitasnya. Karena ini menyangkut hidup orang banyak. Selain lingkungan, akibat dari PETI ini juga merusak ikan yang dikonsumsi masyarakat Kuansing,” ujar Kapolres Kuansing, AKBP Muhammad Mustofa SIK MSi kepada Riau Pos, Selasa (29/1).

Kapolres juga mengingatkan kepada para Kapolsek di seluruh wilayah Kuansing untuk lebih serius dalam memberantas PETI. “Kita tidak bisa pungkiri, bahwa, di Kuansing saat ini masih ada aktivitas PETI, terutama disepanjang aliran sungai. Ini yang harus kita berantas. Masyarakat sebagai ujung tombak yang bisa membantu pihak kepolisian dalam memberikan informasi yang akurat terutama perbuatan yang melanggar hukum,” kata Mustofa.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dengan ikut sertanya seluruh elemen masyarakat dan pemerintahan dalam membasmi penindakan PETI, lanjut Kapolres, maka kita bersama-sama sudah menyelamatkan generasi muda dalam menjaga lingkungan dan air sungai dari mercuri yang digunakan pekerja PETI. 

“Ini yang paling sangat berbahaya. Masyarakat sampai hari ini masih banyak memanfaatkan air Sungai Kuantan untuk mandi dan mencuci. Jika aktivitas PETI ini tetap berlangsung, terutama di bagian hulu, maka air yang sudah tercemar ini secara tidak langsung akan menjadi penyakit bagi masyarakat di sepanjang aliran sungai. Itu belum termasuk dampak terhadap ikan yang kita makan,”  kata Mustofa. 

Sebelumnya, Komisioner HAM RI Johan Efendi saat pertemuan dengan Pemkab Kuansing di ruangan Multi Media Kantor Bupati Kuansing, beberapa waktu lalu membeberkan dampak terburuk akibat PETI tersebut.

“PETI ini hampir terjadi disetiap provinsi yang ada di Indonesia. Kalau dilihat, akibat PETI ini, ternyata lebih banyak mudaratnya daripada faedahnya. Salah satunya cacat genetik dari dampak mercuri logam berat. Karena masyarakat Kuansing masih banyak menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari,” beber Johan Efendi.(yas)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook