RENGAT (RIAUPOS.CO) - SEBANYAK Rp 7,5 miliar tunggakan pelanggan PLN Area Rengat tercatat hingga akhir tahun 2015 ini. Bahkan, tunggakan terbesar berada di Kabupaten Kuantan Singingi dari tiga kabupaten wilayah kerja PLN Area Rengat.
Demikian disampaikan Manager PLN Area Rengat Armunanto didampingi sejumlah pejabat PLN Area Rengat dihadapan peserta pada acara Multi Stakeholder Forum (MSF) di Kantor PLN Area Rengat, Senin (28/12).
“Sebelumnya, tunggakan sebelum akhir tahun ini mencapai hampir Rp 30 miliar lebih. Namun setelah berbagai upaya dilakukan, akhir menurun hingga Rp 7,5 miliar,” ujar Armunanto.
Tunggakan itu merupakan pelanggan pribadi hingga fasilitas umum serta kantor pemerintahan. Bahkan, tunggakan itu bervariasi mulai dari satu bulan hingga mencapai tahunan.
Kedepan harapnya, tunggakan pelanggan hendaknya dapat disadari oleh pelanggan itu sendiri. Karena tunggakan tersebut akan mempengaruhi operasional PLN secara umum.
Kemudian MSF yang dilaksanakannya dengan mengundang berbagai pihak hingga perwakilan mahasiswa, dalam rangka untuk menghimpun informasi dari luar tentang PLN. Sehingga dengan masukan dan saran dari pihak yang hadir, akan dijadikan masukan untuk perbaikan PLN kedepan.
Seperti yang terungkap tentang penghitungan angka meteran setiap bulannya hingga pembelian pulsa token serta penagihan dengan menggunakan aparat. “Ini akan menjadi masukan bagi PLN, untuk lebih mensosialisasikannya kepada masyarakat pelanggan,” terangnya.
Sementara itu Manager PLN Rayon Rengat Kota Syaeful Hanan mengatakan, pihaknya telah melaksanakan canang keliling untuk mengurangi tunggakan pelanggan.
“Kami dari Rayon Rengat Kota dengan cara berkeliling kampung mengimbau pelanggan agar membayar tunggakan,” ujarnya.
Upaya yang dilakukan itu, sangat berhasil hingga dapat menjadikan pelanggan membayar tunggakan. Sebab, dalam imbauan dengan menggunakan mikrophone itu juga menyebutkan sanksi akan mencabut meteran.
“Alhamdulillah, pelanggan dengan penuh kesadaran dapat melunasi tunggakannya,” sebutnya.(new)