INDRAGIRI HULU

Petani Sawit Menunggu Kebijakan Pemkab Rohul

Riau | Selasa, 29 Desember 2015 - 09:36 WIB

Petani Sawit Menunggu Kebijakan Pemkab Rohul
KUMPULKAN BUAH SAWIT: Anak ini sedang membantu orangtuanya mengumpulkan buah sawit untuk dijual ke penampung, belum lama ini.

TAMBUSAI (RIAUPOS.CO) - Sejumlah petani Sawit di Kabupaten Rokan Hulu mengeluhkan tidak stabilnya harga jual tandan buah sawit kelapa sawit milik petani ditingkat Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang beroperasi di Rokan Hulu.

Selain harga jual TBS yang belum diuntungkan, saat ini hasil panen TBS mengalami trek atau berkurang. Dengan kondisi itu, penghasilan petani tidak bisa menutupi biaya perawatan dan biaya pembelian pupuk yang harus di keluarkan setiap bulannya.

Dengan kondisi itu, petani sangat menunggu langkah-langkah dan terobosan yang dibuat Pemkab Rohul untuk menstabilkan harga jual TBS kelapa sawit milik petani.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Kami (petani sawit) saat ini menunggu Pemkab Rohul untuk merealisasikan janjinya untuk menstabilkan harga jual TBS kelapa sawit petani di Rohul.Karena sejauh ini, kebijakan Pemkab Rohul itu belum dirasakan oleh petani, ungkap Dedi (45), salah seorang petani sawit Kecamatan Tambusai kepada Riau Pos, Senin (28/12) terkait belum stabilnya harga jual TBS petani di Rohul.

Menurutnya, rencana pemerintah daerah untuk memutus mata rantai penjualan TBS kelapa sawit yang cukup panjang dari tauke sawit hingga ke PKS, sangat didukung oleh petani sawit.

Tapi, rencanan kebijakan pemerintah daerah itu belum dirasakan petani terutama terhadap stabilnya harga jual TBS kelapa sawit.(epp)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook