PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -Kontraktor Jembatan Siak IV dan dua flyover di Pekanbaru telah menyatakan pesimis tiga proyek besar tersebut selesai akhir tahun. Opsi terakhir, kontraktor bisa diberi waktu tambahan selama 50 hari untuk menyelesaikan. Itu terhitung setelah masa akhir kerja di dalam kontrak berakhir.
Namun, DPRD Riau tetap mendesak agar seluruh pekerjaan selesai tahun ini. Karena untuk 2019 anggaran untuk pembangunan Jembatan Siak IV dan flyover tidak lagi dianggarkan. Demikian disampaikan Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman, Rabu (28/11) siang.
Ia menjelaskan, sesuai aturan berlaku jika pekerjaan pada tahun tinggal tidak selesai akhir tahun, maka bisa diberikan deviasi waktu selama 50 hari.
“Memang sesuai aturan boleh diberikan waktu. Tapi saya mendesak agar pekerjaan itu bisa selesai akhir tahun. Karena pada APBD murni 2019 itu tidak dianggarkan lagi,” sebut Noviwaldy.
Maka dari itu, dirinya meminta agar Komisi IV bisa melakukan pengawasan melekat terhadap penyelesaian jembatan dan flyover. Soal pelanggaran yang dilakukan kontraktor, lelaki yang akrab disapa Dedet itu meminta agar perusahaan yang mengerjakan masuk daftar hitam. Kemudian bisa juga dengan menahan uang jaminan yang diserahkan kepada dinas terkait.
“Kemarin saya minta supaya masuk daftar hitam saja. Kan ada uang jaminan juga itu. Tahan saja. Karena tidak sesuai dengan perjanjian,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Komisi IV DPRD Riau memastikan tiga proyek besar di Riau terbengkalai. Itu setelah dewan melakukan kunjungan ke lokasi proyek, yakni Jembatan Siak IV, Flyover SKA dan Flyover Pasar Pagi Arengka, Senin (12/11). Saat berkunjung, dewan mendapati hampir seluruh material vital pada proyek belum terpasang. Seperti u-turn pada flyover, box girder, atau kabel pada jembatan hingga pengaspalan.
Demikian dijelaskan anggota Komisi IV DPRD Riau Abdul Wahid usai melakukan kunjungan. Ia merincikan satu persatu proyek yang ia kunjungi, dimulai dari Flyover Pasar Pagi Arengka.
“Kalau pihak kontraktor mengaku optimis. Tapi lucunya box girder baru terpasang 14 unit. Sedangkan yang harus dipasang 39 unit banyaknya,” kata Wahid.
Dari penjelasan kontraktor, kekurangan box girder baru datang pada awal Desember. Itu baru kedatangan unit. Belum lagi tahapan pemasangan. (nda)
(Laporan Afiat Ananda, Pekanbaru)