Annas Siap Rangkul, Herman Tunggu KPU

Riau | Jumat, 29 November 2013 - 10:44 WIB

Annas Siap Rangkul, Herman Tunggu KPU
Calon Gubernur Riau (Cagubri) Annas Maamun (kiri) dan Herman Abdullah (dua kanan) bersalaman disaksikan Pj Gubernur Riau Djohermansyah Djohan (dua kiri) dan H Tenas Effendy saat silaturahmi di kediaman tokoh masyarakat Riau ini, Kamis malam (28/11/2013). Foto: TEGUH PRIHATNA/RIAU POS

PEKANBARU (RP) - Dua Calon Gubenur Riau (Cagubri) H Herman Abdullah dan H Annas Maamun menyatakan tetap menunggu hasil resmi Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) 2013 putaran kedua dari penghitungan manual Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau.

Kedua kandidat, tidak ingin berpatokan pada hasil perhitungan cepat quick count. Dimana dua lembaga survei, Rabu (27/11) lalu, menetapkan pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Riau (Cagubri-Cawagubri) H Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman (Aman) sebagai pemenang.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Pasangan nomor urut 2 ini unggul perolehan suara di kisaran 59 persen dari pasangan nomor urut 1, Herman Abdullah-Agus Widayat (HA) yang memperoleh sekitar 41 persen suara.

Annas Maamun yang juga Bupati Rokan Hilir (Rohil) ini mengaku tidak ingin mengambil langkah merayakan kemenangannya hanya berdasarkan quick count saja. Namun jika ditetapkan sebagai pemenang nantinya ia akan merangkul semua calon yang kalah.

Hal itu diungkapkan Annas usai bersilaturahim dengan Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) di Balai Adat di Jalan Diponegoro Pekanbaru, Kamis (28/11).

Saat itu Annas berbincang di ruang tamu dengan Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau H Tenas Effendy dan Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian LAM Riau Drs Al azhar.

‘’Kita menunggu aturan yang berlaku. Memang ada quick count, tapi yang sah itu dari KPU. Jadi kita tunggu KPU. Kemudian kita ikuti prosesnya,’’ kata Annas.

Ditanya soal pasangan yang kalah (Herman-Agus), Annas mengatakan, akan merangkulnya.

‘’Yang kalah. Kalau mau kami rangkul, ya kami ajak bersama-sama membangun Riau. Kan ada lima calon kemarin, semua calon pada saat penyampaian visi dan misi mengatakan ingin membangun Riau.Yang menang tentunya hanya satu pasangan saja, yang lainnya tentu ikut. Itu kalau mereka mau. Kalau mereka tidak mau, tidak masalah, saya sendiri saja,’’ kata Annas.

Soal ketakutan beberapa birokrasi di instansi pemerintahan di Riau terkait isu mutasi besar-besaran jika Annas menjabat sebagai gubernur definitif nanti, Annas membantahnya.

‘’Tidak. Kita tidak semudah itu memutasi orang. Tapi kalau yang bersangkutan tidak bisa bekerja dengan baik pasti kita mutasi. Saya, yang penting dalam bekerja itu bagus. Saya mau nantinya seperti Rokan Hilir, semua bekerja. Kepala dinas bekerja semua dan semua di kantor. Jangan asik ke Jakarta, nanti saya mutasi, eh... bukan mutasi tapi non job,’’ kata Annas sambil tertawa bersama.

Hal yang sama juga diungkapkan Herman Abdullah usai pertemuan silaturahmi di kediaman Tenas Effendy di Jalan Pasirputih, Siak Hulu, Kampar, Kamis (28/11) malam tadi.

‘’Kami tetap menunggu penghitungan resmi dari KPU Riau,’’ ujarnya usai pertemuan.

Memang, siang hingga malam kemarin kedua Cagubri mengikuti pertemuan silaturahmi. Siang hari, Annas bersilaturahmi ke Balai Adat Melayu Riau.

Sementara malam tadi, Annas, Herman dan Penjabat Gubernur (Pj Gubri) Riau Djohermansyah Djohan dan tokoh masyarakat lainnya menggelar silaturahmi di kediaman Tenas Effendy.

Usai bertemu Annas di Balai Adat Melayu Riau, Tenas dan Al azhar menyatakan, memang sampai saat ini belum ada gubernur definitif dan mereka berharap segera ada.

‘’Kami berharap secepatnya ada gubernur definitif di Riau. Kami juga mengucapkan terima kasih sampai pada pemungutan suara tidak ada masalah gangguan Kamtibmas di Riau,’’ kata Al azhar.

Al azhar juga mengamanahkan beberapa harapan. ‘’Yang paling utama dan secara menyeluruh, kami sampaikan bahwa kita harus reorientasi di Riau. Fokus ke depannya adalah pembangunan langsung menyentuh rakyat Riau,’’ kata Al azhar.

Disebutkan Al azhar, saat ini Riau sudah terkenal. Jadi untuk 5 tahun ke depan, pembangunan harus menyentuh masyarakat. ‘’Kalau 10 tahun lalu sudah memperkenalkan Riau di dunia nasional, lima tahun ke depan pembangunan harus ke dalam. Yang tercecer selama ini kita benahi bersama,’’ kata Al azhar.

Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk bersaing di level regional perlu perhatian. Selain itu, Al azhar mengatakan, juga membahas redistribusi aset. Kelompok masyarakat bawah semakin terjepit. Menurut Al azhar penyampaian amanah itu kepada Annas disambut baik.

‘’Beliau orangnya ramah, jadi pembicaraan itu langsung ditanggapi dan beliau menyatakan sudah memulainya di Rohil. Tentunya itu sambutan baik yang diharapkan,’’ kata Al azhar.

Acara Silaturahmi di Kediaman Tenas

Sementara saat pertemuan silaturahmi di kediaman Tenas, Annas dan Herman terlihat saling bersalaman dengan suasana keakraban. Keduanya terlihat saling berbincang-bincang bersama Pj Gubri Prof Djohermansah Djohan dan Tenas Effendy.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Ketua DPH Lembaga Adat Melayu Riau, Al azhar, Sekretaris Daerah Provinsi Riau Zaini Ismail, Kepala Badan Kesbangpolinmas Rizka Utama, Kepala Biro Administrasi Pembangunan Burhanuddin dan perwakilan tokoh masyarakat lainnya.

Pertemuan berlangsung bertahap. Awalnya Pj Gubri terlihat melakukan pertemuan tertutup bersama Herman Abdullah. Kemudian dilanjutkan dengan pertemuan tertutup bersama, Annas Maamun.

Selang beberapa saat, kedua Cagubri terlihat berkumpul bersama. Setelah melakukan pertemuan, Tenas Effendy mengatakan, pertemuan yang dilaksanakan untuk bersilaturahim. Pertemuan lebih pada perbincangan dari hati ke hati untuk memajukan Riau ke depan.

‘’Kunci dari pertemuan ini adalah silaturahim. Kita belum tahu hasil pastinya. Siapapun yang menang harus dapat memegang amanah, yang kalah dapat bersabar,’’ ungkap Tenas.

Sementara itu, Pj Gubri Prof Djohermansah Djohan mengucapkan terima kasih kepada tokoh masyarakat Riau, Tenas Effendy yang memfasilitasi pertemuan tersebut.

‘’Siapa yang beruntung atau belum beruntung menunggu hasil keputusan KPU. Pertemuan malam ini adalah bincang-bincang dari hati ke hati. Mudah-mudahan ada buah hasilnya untuk kemajuan Riau,’’ ulasnya. Ia menginginkan Pilgubri yang dilaksanakan dapat berkualitas dan bersih.

‘’Kalau memang ada persoalan, kita akan menyelesaikan secara kekeluargaan, secara adat, secara hukum dan ketentuan yang berlaku. Mari kita sama-sama melaksanakan hasil akhir dari putusan Pilgubri dengan arif,’’ urainya.

Pj Gubri juga berharap kedua belah pihak dapat bersatu. Pasalnya, untuk membangun Riau harus dilakukan bersama-sama dengan merangkul seluruh elemen masyarakat, baik tokoh adat, alim ulama dan pemuka masyarakat.

‘’Pertemuan ini bertujuan meratakan jalan untuk kembali pada tujuan bersama. Mungkin akan terganggu sedikit dalam persaingan, tapi harapan bersama untuk membangun Riau,’’ imbuh Pj Gubri.

Sementara itu, Cagubri Annas Maamun saat dikonfirmasi Riau Pos memilih tidak berkomentar banyak. ‘’Ya hanya silaturahmi saja,’’ ujarnya singkat.

Sedangkan Cagubri Herman Abdullah dalam pertemuan ini menegaskan bahwa, acara silaturahmi yang digagas oleh budayawan Riau Tenas Effendy murni silaturahmi, tidak ada maksud lain.

‘’Pertemuan ini hanya silaturahmi jangan di-blow up. Ini bukan untuk menerima kalah atau menang, bukan, ini belum. Karena kalau ada berita yang menyatakan Herman menyerah, ini akan lain. Saya harapkan tidak ada komentar-komentar soal pertemuan silaturahmi ini,’’ tegas Herman kepada Riau Pos usai silaturahmi di kediaman Tenas. Dilanjutkannya, semua masih dalam proses.

‘’Ini pertemuan silaturahmi mengarah kepada kebaikan Riau ke depan. Jadi kalau ada komentar ini, komentar ini, oh Herman Abdullah sudah menyerah, tidak. Tidak ada. Saya tidak menyerah,’’ kata Herman lebih tegas.

Karena disampaikan Herman, kalau tidak dipanggil oleh Pak Tenas, belum tahu lagi ketemu seperti ini. ‘’Jadi ini perlu saya tegaskan,,’’ tuturnya.

Sebelumnya hal senada juga diungkapkan tim sukses HA yang menghargai hasil hitung cepat dua lembaga survei Indo Barometer dan AIPI. Namun mereka tetap menunggu hasil penghitungan manual yang dilakukan KPU Riau.

‘’Pada intinya kami sangat menghargai. Namun kami tetap menunggu hasil penghitungan dari KPU Riau,’’ ujar Marwan Yohanis, Ketua Tim Koalisi Pemenangan Herman-Agus Widayat.

Penyelenggaraan Putaran Kedua Aman

Di bagian lain, Ketua KPU Riau Ir Tengku Edy Sabli MSi setelah pemungutan suara di TPS pada 27 November lalu, kotak suara akan beranjak ke kelurahan. KPU menetapkan 28-30 November adalah jadwal rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat PPS.

‘’Bagi kelurahan yang bisa menyelesaikan pada 28 November, bisa langsung mendistribusikannya ke PPK,’’ kata Edy.

Sementara jadwal rapat pleno rekapitulasi di PPK ditetapkan 29 November-1 Des 2013. ‘’PPK yang bisa menyelesaikan 29 November juga bisa langsung mendistibusikannya ke KPU kabupaten/kota. Intinya, siapa yang bisa menyelesaikan rapat pleno, bisa langsung didistribusikan,’’ kata Edy.

Sementara di KPU kabupaten/kota, jadwalnya penghitungan suara dan pleno rekapitulasi pada 1-3 Desember. Selanjutnya, 4-6 Desember rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat di KPU Provinsi Riau. ‘’Kami usahakan bisa melaksanakan rapat pleno 4 Desember di KPU kabupaten/kota,’’ kata Edy.

Sementara 6-8 Desember, KPU Riau akan penyampaian hasil Pilgubri 2013 ke DPRD Riau dan Mendagri. Namun jika ada pihak yang menggugat, maka gugatan bisa disampaikan 5-9 Desember. Penyelesaian gugatan di persidangan ada waktu satu bulan dan tanggal 7 Januari 2014 KPU menjadwalkan pelantikan gubernur terpilih oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) atas nama Presiden RI.  ‘’Jika tidak ada gugatan, maka jadwal pelantikan bisa dipercepat,’’ kata Edy.

Sementara anggota Bawaslu Riau Rusidi Rusdan, Bawaslu masih menunggu laporan dari Panwaslu dan Panwascam terkait adanya pelanggaran dan tindak pidana Pemilu.

‘’Sampai saat ini kami masih menunggu laporan dari Panwaslu,’’ kata Rusidi.

RZ: Itulah Pilihan Rakyat

Di bagian lain, mantan Gubernur Riau HM Rusli Zainal mengomentari Pilgubri 2013 sehari pascapencoblosan suara, Kamis (28/11). Ia menilai pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak merupakan pilihan rakyat. ‘’Itulah pilihan rakyat.’’  

Terkait besarnya peluang Annas Maamun-Arasyadjuliandi Rachman untuk menjadi nakhoda Riau dalam lima tahun ke depan dari perhitungan sementara itu, RZ sendiri mengungkapkan sudah diprediksinya. ‘’Iya, itu sudah diprediksi. Pak Anaas memiliki basic kepemimpinan yang kuat,’’ lanjutnya.

Achmad: Itu Kedaulatan Rakyat

Sementara Plt Ketua DPD Demokrat Riau yang juga Bupati Rokan Hulu Drs Achmad MSi mengaku sudah mendukung secara penuh kebijakan partainya yang mendukung pasangan Cagub dan Cawagub Herman Abdullah-Agus Widayat. Soal kekalahan Cagub dan Cawagub yang didukung   Achmad menyebutkan hal ini sebagai ‘’kedaulatan rakyat’’.  

‘’Tidak akan menang kalau saya atau anggota partai saya saja yang memilih,’’ katanya.  Saat ditanya soal isu dukungannya secara pribadi kepada pasangan Annas Maamun pada Pilgubri Putaran II ini, Achmad dengan tegas menyangkalnya. (rul/rio/ali/end/gus)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook