5 Mesin Sewa Rusak, PLN Defisit 2 MW

Riau | Jumat, 29 November 2013 - 09:49 WIB

Laporan INDRA EFENDI, Tembilahan indra-efendi@riaupos.com

Dampak dari kerusakan 5 unit mesin sewa Perusahaan Listrik Negara (PLN) Tembilahan, berimbas kepada terjadinya defisit daya hingga 2 MW.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Mengatasi hal itu, pihak PLN terus menggesa perbaikan sampai aliran listrik bisa normal kembali.

Lima unit mesin sewa yang rusak dikatakan Kepala PLN Tembilahan, Budi Warman berada di pembangkit Parit IV Tembilahan Hulu. Akibat kerusakan sejumlah unit mesin sewa tersebut, perusahan plat merah ini terpaksa melakukan pemadaman bergilir yang durasinya 5 sampai dengan 7 jam dalam satu hari semalam.

‘’Solusinya kita melakukan pemadaman bergilir 5 hingga 7 jam,’’ ujar Budi Warman, Kamis (28/11) pagi kemarin. Budi membantah kalau dikatakan defisit daya yang terjadi saat ini hingga mencapai 2 MW diakibatkan pemasangan jaringan baru atau penyambungan lampu penerangan jalan di sejumlah ruas jalan di Tembilahan.

Menurut Budi, tidak ada kaitannya dengan apa yang disebutkan itu. Kalau kondisi 5 unit mesin sewa dalam keadaan normal, Kepala PLN Tembilahan Budi Warman mengatakan bahwa jumlah daya masih terdapat kelebihan sekitar 500 KW. Artinya masih ada antisipasi jika terdapat kerusakan satu unit mesin.

‘’Tidak ada kaitannya dengan pemasangan jaringan. Karena sebelum mesin sewa rusak, kita masih memiliki kelebihan daya. Kerusakan yang terjadi saat ini secara kebetulan dan sifatnya penting,’’ jelasnya.

Disebutkan Budi, empat dari lima mesin sewa yang rusak masih dalam proses perbaikan oleh teknisi. Sedangkan satu unitnya lagi masih menunggu suku cadang yang sudah diorder dari luar kota. Kemungkinan dalam satu dua hari ini onderdil yang dipesan sudah sampai sehingga bisa dilanjutkan perbaikannya.

‘’Kita minta masyarakat dapat bersabar sampai perbaikan selesai. Mudah-mudahan dalam waktu dekat defisit daya bisa segera atasi. Secara prinsip kami juga sangat tidak menghendaki adanya defisit daya apalagi dalam jumlah besar seperti ini. Namun pada kenyataannya inilah yang sedang kita alami,’’ paparnya.

Sementara itu, Mail warga Tembilahan sedikit mengkritisi pemadaman bergilir yang dilakukan pihak PLN. Menurut mahasiswa Fakultas Hukum Unisi Tembilahan jika akan ada pemadaman, entah itu disebabkan terjadinya kerusakan pada mesin atau penambahan jaringan baru, pihak PLN seharusnya dapat memberitahukan kepada warga.

‘’Memang musibah itu bisa datang setiap saat, terlebih mesin yang objeknya dibuat oleh manusia. Namun kami berharap pihak PLN dapat memberitahukan masalah ini kepada warga sehingga warga tidak berprasangka buruk. Kalau sebelumnya pihak PLN selalu mengumumkan kalau ada pemadaman,’’ keluhnya.(hen)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook