ROKANHULU (RP) - Memasuki musim hujan saat ini, Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Rohul mengimbau masyarakat waspada terhadap penyebaran dan gigitan nyamuk aedes aegypty yang dapat menyebabkan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di lingkungan tempat tinggalnya.
Untuk mengantisipasi penyakit yang dapat ditularkan dari nyamuk aedes aegypty, seperti melakukan pencegahan dengan tidak membiarkan air bersih tertampung dan tergenang di suatu tempat seperti kaleng bekas, botol, ember dan lain sebagainya.
Karena dalam tampungan air itu, akan dapat berkembangbiak perindukan nyamuk aedes aegypty. Karena dari telur (larva) hingga menjadi nyamuk dewasa hanya memakan waktu 7-10 hari.
Kalaupun sudah di-fogging, setelah nyamuk mati, tapi bila ada genangan air, maka seminggu ke depannya akan bersarang kembali nyamuk yang bisa mematikan manusia itu.
‘’Di musim penghujan seperti ini rentan penyebaran wabah demam berdarah. Masyarakat harus waspada dan antisipasi dini terhadap penyebaran nyamuk aedes aegypty di daerahnya, dengan melakukan gotong-royong membersihkan perkarangan di lingkungan rumah. Karena lingkungan yang bersih terhindar dari berbagai penyakit,’’ ungkap Kepala Dinas Kesehatan Rohul dr Wildan Asfan HSB Mkes, Kamis, (28/11), terkait antisipasi penyakit DBD di Rokan Hulu.
Dia meminta kepala desa, lurah se-Rokan Hulu untuk dapat menggalakan kegiatan gotong-royong massal di daerahnya dalam rangka membersihkan lingkungan, sebagai antisipasi pemberantasan sarang nyamuk aedes aegypty.
Selain melaksanakan gerakan 3M yakni menguras (bak mandi), mengubur (barang-barang bekas) dan menutup. Bila prinsip itu dilaksanakan, maka dapat terhindar dari penyakit DBD.
‘’Termasuk sekolah se-Rokan Hulu, agar dapat membersihkan lingkungannya, agar tidak ada tempat perindukkan nyamuk tersebut. Tidak bisa diantisipasi dengan fogging saja, di sini perlu kerja sama dan peran aktif masyarakat untuk bersama-sama memberantas sarang nyamuk yang menyebarkan virus DBD di lingkungannya,’’jelas Kadiskes.
Wildan menginstruksikan puskesmas se-Rokan Hulu untuk dapat melakukan pemantauan dan penyululuan kepada masyarakat terhadap antisipasi dini penyebaran wabah DBD di wilayah kerjanya masing-masing.
Ditegaskannya, apabila ada anak atau balita yang mengalami demam berdarah, untuk segera diperiksa ke puskesmas terdekat. Jika ternyata positif terkena DBD, bisa ditolong lebih cepat.
‘’Seluruh puskesmas, rumah sakit swasta, klinik praktek di Rokan Hulu, bila ditemukan kasus DBD, agar melaporkan kasus itu 1x24 jam ke Diskes Rohul. Kita ingatkan masyarakat, kalau ada anak-anak demam, segera periksa ke puskesmas terdekat, jangan tunggu dulu sehari dua hari untuk berobat, supaya bila positif DBD tidak terlambat dalam penanganan medisnya,’’ tuturnya.
Disinggung apakah pada tahun ini, terjadi peningkatan kasus DBD di Rokan Hulu dibandingkan tahun lalu, Wildan menerangkan, terhitung Januari-November 2013, total kasus DBD di Rokan Hulu 149 kasus, terjadi peningkatan kasus DBD dibandingkan tahun lalu.
‘’Tahun ini, 149 kasus, satu orang anak berjenis kelamin laki-laki usia 11 tahun, warga Sungai Kuning Kecamatan Rambah meninggal pada bulan ini. Memang pada Oktober dan November ini terjadi peningkatan kasus DBD di Rokan Hulu,’’ jelasnya.(adv/a)